Advertisement

Jangan Berkumur Setelah Gosok Gigi, Ini Alasannya

Sirojul Khafid
Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:37 WIB
Sunartono
Jangan Berkumur Setelah Gosok Gigi, Ini Alasannya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menggosok gigi kemudian berkumur terkesan wajar dan benar. Namun berkumur setelah menggosok gigi ternyata berpotensi menghilangkan manfaat dari pasta gigi.

Guna menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, manusia dianjurkan menggosok gigi menggunakan pasta gigi dua sampai tiga kali dalam sehari. Umumnya, setelah seseorang menggosok gigi, dia akan berkumur. Tujuannya untuk menghilangkan busa atau sisa pasta gigi.

Advertisement

Meski terkesan bersih dan benar, berkumur setelah menggosok gigi ternyata bisa menghilangkan senyawa fluoride, yang menjadi bahan utama dari pasta gigi. Menurut dokter dari Halodoc, Rizal Fadli, fluoride merupakan mineral yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Tidak hanya di pasta gigi, secara alami senyawa fluoride juga terdapat di beberapa jenis makanan.

BACA JUGA : Wagub DIY: BKGN 2023 Jadi Momentum Cegah Penyakit Gigi dan Mulut

Pada dasarnya, fluoride bisa berdampak paling baik pada gigi, saat penggunaannya dengan cara mengoleskan langsung ke gigi. “Bahkan, fluoride yang menempel di gigi selama beberapa menit dapat memberikan manfaat terbesar. Anggapan konvensional seputar membilas mulut dengan air setelah menyikat sebenarnya memiliki beberapa dasar. Sebab, secara umum, seseorang tidak seharusnya menelan fluorida konsentrasi tinggi,” kata Rizal.

Hal ini lantaran beberapa produk gigi mengandung konsentrasi fluoride lebih tinggi dari yang direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap harinya. Sehingga strategi berkumur setelah menyikat gigi biasanya untuk mencegah konsumsi fluoride dalam jumlah yang signifikan.

Di samping itu, seseorang juga ingin menetralkan rasa mint yang kuat dari pasta gigi dengan cara berkumur. Namun dalam beberapa kondisi, membilas rasa yang keluar dari mulut setelah menyikat hanya memenuhi keinginan tubuh untuk menghilangkan rasa tersebut. Padahal saat seseorang segera berkumur setelah menyikat gigi, dia bisa menghapus banyak manfaat dari penggunaan fluoride pada gigi.

Untuk bisa mengurangi rasa pasta gigi di mulut, namun tetap bisa mendapatkan manfaat dari fluoride, ada cara lain yang bisa seseorang terapkan. “Menurut pendapat beberapa ahli, termasuk Yayasan Kesehatan Mulut Inggris, cara yang direkomendasikan adalah dengan mengeluarkan air liur atau pasta gigi berlebih,” katanya.

Cara ini dianggap lebih efektif untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari fluoride, dibandingkan dengan berkumur atau membilas gigi setelah menyikatnya. Setelahnya, pastikan juga untuk menghindari makan atau minum selama 10 menit atau lebih setelah menyikat gigimu.

Gusi

Membersihkan mulut tidak hanya fokus pada gigi, namun juga perlu menyasar gusi sebagai tempat bernaungnya bakteri. Termasuk saat menyikat gigi, perlu memperhatikan kebersihan bagian gusi.

Profesor Madya dan Spesialis Kedokteran Gigi Restoratif di University of Birmingham di Inggris, Josefine Hirschfeld, mengatakan banyak pasien memahami tujuan menyikat gigi sebagai cara membersihkan sisa-sisa makanan. Hal itu benar, namun baru setengah benar. Hal yang jauh lebih penting ialah membersihkan bakteri dari gigi.”

BACA JUGA : Orang Dewasa Cukup Pakai Odol Sekacang Polong, Anak-Anak Sebutir Beras

Bakteri dan mikroorganisme lain tumbuh di dalam mulut setiap orang, dan membentuk biofilm, yang biasa dikenal sebagai plak gigi. Selaput hidup ini terdiri dari sekitar 700 spesies bakteri, keanekaragaman terbesar kedua dalam tubuh manusia setelah usus, serta sejumlah jamur dan virus.

"Mereka hidup dalam selaput lengket yang menempel di gigi dan juga di jaringan lunak," kata Hirschfeld. "Selaput lengket ini tidak dapat dibilas dengan mudah. dia perlu dibersihkan secara manual."

Sementara tempat yang paling penting untuk dibersihkan sebenarnya bukanlah gigi, melainkan gusi. Di tempat itulah, mikroba paling mampu menyusup ke jaringan gusi dan menyebabkan peradangan. Dalam beberapa kondisi, seseorang kemudian bisa terkena periodontitis.

Merujuk pada pentingnya hal di atas, istilah menyikat gigi bisa jadi kurang tepat. "Bayangkan menyikat gusi, daripada gigi itu sendiri," kata Hirschfeld. "Gigi kemudian akan tersikat secara otomatis."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BNPB: Dampak Kerusakan Gempa di Bali Ditangani dengan Cepat

News
| Minggu, 08 September 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement