Advertisement
Seorang Bayi di Sukabumi Meninggal Diduga Akibat Imunisasi Ganda, Begini Penjelasan Kemenkes
![Seorang Bayi di Sukabumi Meninggal Diduga Akibat Imunisasi Ganda, Begini Penjelasan Kemenkes](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/30/1179740/vaksin-ilustrasi-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Seorang bayi berinisial MKA dilaporkan meninggal diduga karena imunisasi ganda di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menegaskan imunisasi ganda aman.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine mengatakan keamanan imunisasi secara ganda atau lebih dari satu jenis vaksin telah direkomendasikan ahli.
Advertisement
BACA JUGA: Bayi di Sukabumi Meninggal Dunia Setelah Diimunisasi, Begini Penjelasan Kemenkes
Pernyataan itu disampaikan Prima Yosephine merespons meninggalnya bayi berinisial MKA di Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga karena imunisasi ganda. "Imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization dan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” katanya, Minggu (30/6/2024).
Dikatakan Prima, pemberian vaksin sesuai jadwal imunisasi nasional dilakukan sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baik jadwal imunisasi rutin maupun kejar (catch up). “Pemberian imunisasi kombinasi lebih dari satu antigen atau satu jenis vaksin sama aman dan efektifnya dengan imunisasi tunggal,” katanya.
Dikatakan Prima, beberapa vaksin atau kombinasi vaksin yang didapat dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini mungkin. "Hal ini juga memudahkan untuk menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu," katanya.
Hal yang juga penting untuk diketahui, kata dia, bahwa menerima suntikan dosis ganda juga tidak membebani sistem kekebalan tubuh. “Antigen yang ada dalam vaksin hanyalah sebagian kecil dibandingkan dengan apa yang secara alami ditemui oleh tubuh kita setiap hari,” ujarnya.
Laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, menunjukkan menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin.
Vaksin yang direkomendasikan terbukti efektif jika dikombinasikan maupun secara disuntikkan tunggal. Terkadang kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam. Akan tetapi, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
BACA JUGA: Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
Dikatakan Prima, manfaat imunisasi ganda di Indonesia antara lain memberikan perlindungan secepat mungkin. Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan.
Selain itu, pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan sehingga orangtua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.
"Imunisasi ganda mengurangi trauma pada anak, terutama kecemasan dan rasa sakit yang dirasa anak saat penyuntikan," katanya.
Selain itu, vaksinasi ganda juga meningkatkan efisiensi dan cakupan petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/02/1179975/budi-sadikin.jpg)
Menkes Uangkap Penyebab Harga Obat dan Alat Kesehatan di Indonesia Mahal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Rumah Tak Layak Huni di Gunungkidul Mulai Diperbaiki
- Masa Pendidikan Berakhir, 113 Capaja AAU 2024 Pamit ke Pemda DIY
- BREAKING NEWS: Hotel di Gejayan Terbakar, 2 Orang Sempat Terjebak, Tim Damkar Kesulitan Masuk
- Bisa Pangkas Ongkos Transportasi, Jalan Baru Pengganti Tanjakan Clongop Diharapkan Segera Kelar
- PPDB SMPN 4 Depok Jalur Zonasi Reguler Dibuka, Ini Daftar Cakupan Wilayahnya
Advertisement
Advertisement