Advertisement

Orang Kaya Tidur Lebih Nyenyak

Sirojul Khafid
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:17 WIB
Sunartono
Orang Kaya Tidur Lebih Nyenyak Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tidak hanya harta dan properti yang lebih banyak, ternyata orang kaya juga memiliki tidur yang lebih layak, dibandingkan orang dengan ekonomi di bawah atau di batas kemiskinan.

Temuan ini merupakan hasil survei dari Centers for Disease Control and Prevention (CD) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. Lembaga tersebut mensurvei hampir 140.000 orang dewasa di Amerika Serikat antara tahun 2011 hingga 2014. Mereka menemukan bahwa semakin banyak uang yang dihasilkan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk mendapatkan istirahat malam yang cukup.

Advertisement

Hasil survei, hanya 55% orang yang hidup di bawah garis kemiskinan bisa tidur tujuh hingga delapan jam per malamnya. Untuk orang dewasa yang mempunyai pendapatan 400% di atas ambang kemiskinan, angka tersebut meningkat menjadi 66,6%.

BACA JUGA : Elon Musk Pertahankan Predikat Orang Terkaya Sejagat di 2023

Namun studi ini tidak membahas dampak negatif dari kurang tidur. Ahli Epidemiologi di CDC, Lindsey Black, mengatakan pada penelitian lain menunjukkan berbagai konsekuensi negatif dari terlalu sedikit tidur.

“Tidur mempengaruhi banyak aspek kesejahteraan dan kualitas hidup orang-orang dari segala usia,” kata Black.

“Kualitas tidur yang buruk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung, masalah kesehatan mental seperti depresi, dan kecelakaan mengemudi.”

Penelitian ini juga tidak menyelidiki mengapa orang kaya tidur lebih banyak dibandingkan orang miskin. Dokter Tidur di American Sleep Association, Neil Kline, mengatakan ada beberapa alasan atau prediksi orang kaya bisa tidur lebih layak secara durasi.

“Orang-orang dengan sumber daya lebih mampu membeli rumah di lokasi yang lebih tenang, lebih banyak ruang, lebih sedikit kepadatan penduduk, dan kedap suara lebih baik,” kata Kline. “Orang-orang yang memiliki lebih banyak sumber daya juga mampu mendapatkan lebih banyak layanan kesehatan jika berkaitan dengan gangguan tidur.”

Menurut American Sleep Association, orang dewasa harus tidur antara tujuh hingga delapan jam per malam. “Terlalu sering kita memprioritaskan pekerjaan dan acara sosial dibandingkan tidur kita. Ketika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup, kita tidak dapat berfungsi secara maksimal dan meningkatkan risiko kesehatan yang buruk,” katanya.

Memperbaiki Kualitas Tidur

American Sleep Association merekomendasikan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur. Salah satunya dengan membuat jadwal tidur. Tidak bangun dan tidur pada waktu yang sama dapat membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan metabolisme.

Tips lainnya adalah berolahraga. Saat berolahraga, seseorang akan cenderung tidur lebih nyenyak pada malam harinya. “Yang pada gilirannya memberi Anda lebih banyak energi di siang hari, untuk melakukan aktivitas seperti olahraga. Ini adalah siklus dampak positif yang terus memberi,” tulis American Sleep Association.

BACA JUGA : 5 Brand yang Disukai Para Old Money

Cara terakhir dengan menghindari tidur siang jika memungkinkan. Setiap individu memiliki jumlah jam tertentu yang mereka butuhkan untuk tidur per hari. Ketika seseorang tidur siang, mereka akan mengurangi jumlah jam yang mereka perlukan untuk tidur di malam hari.

“Hal ini pada gilirannya dapat membuat seseorang lebih sulit tertidur, yang dapat menyebabkan insomnia dan kurang tidur dalam jangka panjang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Dukung Penambahan 2 Anggota DK PBB dari Afrika

News
| Jum'at, 13 September 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement