Advertisement

Promo Desember

Anak Anda Mendengkur saat Tidur? Ini yang Harus Diketahui Orangtua

Newswire
Minggu, 15 Desember 2024 - 09:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Anak Anda Mendengkur saat Tidur? Ini yang Harus Diketahui Orangtua Anak di tempat tidur - Foto ilustrasi dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Para orang tua diingatkan untuk melihat kebiasaan anaknya saat tidur. Jika mendengkur, maka hal itu bisa menjadi salah satu tanda anak mengalami gangguan tidur.

Dilansir dari Medical Daily pada Minggu (15/12), dokter gigi dari Sunnyvale, California bernama Mark Burhenne mengatakan jika kebiasaan itu tidak ditangani sejak dini, maka akan memengaruhi kesejahteraan hidup anak-anak.

Advertisement

"Mendengkur, mengompol, bernapas lewat mulut, mengantuk di siang hari, dan kesulitan berkonsentrasi bukan sekadar 'kebiasaan masa kecil' atau kemalasan. Itu adalah tanda-tanda masalah yang lebih besar yang dapat memengaruhi anak anda seumur hidup: gangguan pernapasan saat tidur," kata Dr. Burhenne melalui sebuah video di Instagram.

BACA JUGA: Percepatan Akses Obat dan Vaksin Inovatif, Kemenkes Akan Bikin Satgas

Dalam video itu ia membahas soal salah satu jenis gangguan tidur yang dapat terjadi secara umum yakni apnea tidur. Sebuah gangguan yang menyebabkan pernapasan berulangkali berhenti, kondisi itu dapat dikaitkan dengan apnea tidur obstruktif (OSA).

OSA adalah kondisi umum saat otot tenggorokan yang rileks menghalangi aliran udara ke paru-paru, atau apnea tidur sentral (CSA), yang terjadi saat otak gagal mengirimkan sinyal yang tepat untuk mengendalikan pernapasan.

Diperkirakan 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami apnea tidur, dengan OSA memengaruhi satu hingga lima persen anak-anak di semua kelompok usia, mulai dari bayi dan balita hingga remaja dan orang dewasa.

Tanda-tanda peringatan apnea tidur pada anak-anak meliputi pernapasan lewat mulut, mendengkur keras, jeda dalam pernapasan, batuk atau tersedak saat tidur, gelisah dan berputar-putar, keringat malam, berjalan sambil tidur, dan mengompol.

Dr. Burhenne mengingatkan apabila anak mengalami tanda-tanda tersebut, orang tua harus segera membawa mereka memeriksakan diri ke layanan kesehatan untuk dilakukan kajian guna memahami pola tidurnya.

Apnea tidur yang tidak diobati pada anak-anak dapat menyebabkan kesulitan belajar, masalah perilaku, kelelahan kronis, dan bahkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Namun, kabar baiknya adalah bahwa intervensi dini dapat membuat perbedaan besar.

"Ini bukan hanya tentang tidur—ini tentang memberi anak Anda kesempatan terbaik untuk hidup sehat dan bersemangat. Para orang tua, jika anak anda mendengkur, bernapas lewat mulut, atau berjuang melawan kelelahan, jangan abaikan hal itu," katanya.

Perawatan seperti pelebaran langit-langit dapat memperlebar saluran udara untuk meningkatkan pernapasan sekaligus mendorong pernapasan hidung yang membantu anak-anak tidur lebih baik dan merasa lebih segar.

Terapi miofungsional memperkuat otot-otot saluran udara untuk kesehatan jangka panjang, dan mengatasi amandel atau adenoid yang membesar menghilangkan hambatan terhadap aliran udara yang tepat, mengubah kualitas hidup anak.

"Setiap anak berhak mendapatkan hadiah tidur yang nyenyak. Sebagai seorang dokter gigi dan seorang ayah dan sekarang seorang kakek, saya telah melihat secara langsung perbedaan yang mengubah hidup yang ditimbulkan oleh hal-hal ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Melawan dan Bersumpah untuk Tidak Menyerah Usai Dimakzulkan

News
| Minggu, 15 Desember 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement