Advertisement

Di Perpustakaan Ini, Kita Bisa Membaca di Dua Negara Berbeda

Lajeng Padmaratri
Jum'at, 07 April 2023 - 19:37 WIB
Lajeng Padmaratri
Di Perpustakaan Ini, Kita Bisa Membaca di Dua Negara Berbeda Garis hitam yang memisahkan perbatasan Kanada dan Amerika Serikat di dalam Perpustakaan Haskell. - Al Jazeera

Advertisement

Harianjogja.com, VERMONT—Dari luar, Perpustakaan dan Gedung Opera Haskell terlihat seperti bangunan bergaya Victoria lainnya dari awal abad ke-20, lengkap dengan jendela kaca patri, fasad megah, dan atap batu tulis. Namun, begitu masuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan perbatasan negara.

Melansir Al Jazeraa, Perpustakaan Haskell merupakan salah satu tempat unik di dunia yang menjadi perbatasan dua negara. Perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada membagi gedung itu menjadi dua. Hal itu memungkinkan beberapa pembaca dan penonton teater di salah satu negara, sementara sisanya di negara yang lain.

Advertisement

Sebagian besar buku perpustakaan, terutama dalam bahasa Inggris, Prancis, serta beberapa dalam bahasa Spanyol, berada di Kanada. Sementara Gedung Opera yang bersebelahan dengan perpustakaan dengan mayoritas kursi yang ada berada di AS. Meski demikian, panggung pertunjukan itu ada di Kanada.

Bangunan itu juga memiliki dua alamat, satu di Stanstead, Quebec, Kanada, dan yang satu lagi berada di Derby Line, Vermon, AS. Garis pita hitam melintasi aula utama perpustakaan dan ruang baca anak-anak, menggambarkan garis perbatasan kedua negara itu.

“Saya bahkan tidak menyadarinya lagi,” kata Melanie Aube, direktur perpustakaan saat ini, tentang bekerja di tempat yang melintasi perbatasan internasional.

Tempat itu semakin menarik turis serta penduduk dari dua negara tetangga. Ketika perbatasan menjadi semakin termiliterisasi di seluruh dunia, Haskell berdiri sebagai bukti masa ketika orang bergerak bebas di wilayah pedesaan ini.

Perpustakaan itu pertama kali dibuka pada tahun 1905, setahun setelah Gedung Opera berdiri lebih dulu. Perpustakaan tersebut merupakan gagasan dari seorang wanita lokal kaya bernama Martha Haskell, yang sengaja membangunnya di AS dan Kanada untuk menunjukkan solidaritas antara penduduk di daerah perbatasan yang saat itu keropos.

Selama beberapa dekade, warga Kanada dan Amerika sering menyeberang ke negara masing-masing untuk bersekolah, menghadiri gereja, dan bahkan menikah. Seorang pemandu perpustakaan menjelaskan bahwa tujuan Haskell mendirikan perpustakaan adalah untuk "mengelabuhi" perbatasan.

Saat ini, kenyataan bahwa perpustakaan Haskell berada di dua negara sekaligus membawa tantangan tersendiri. Garis pita di lantai ditambahkan untuk menandai garis batas kedua negara. Garis itu dibuat tepat setelah kebakaran beberapa dekade lalu yang memicu perselisihan antara perusahaan asuransi tentang siapa yang harus membayar ganti rugi.

Lokasinya di perbatasan juga berarti bahwa, meskipun ada keinginan staf untuk menghindari politik, hal itu menjadi semakin sulit dalam beberapa tahun terakhir.

Sayangnya, keberadaan perpustakaan di perbatasan ini juga pernah menjadi lokasi aksi kriminalitas. Pada 2018, seorang pria Kanada dijatuhi hukuman 51 bulan penjara karena menyelundupkan lebih dari 100 pistol dari Vermont ke Quebec. Beberapa senjata disimpan di ransel kecil di tempat sampah di kamar mandi Haskell, dan kemudian diambil dan dibawa ke Kanada.

Untuk masuk ke gedung ini, orang Kanada dapat berjalan melintasi perbatasan dan menuju pintu depan di sisi AS. Paspor tidak diperlukan, karena bagaimanapun, tidak ada penyeberangan resmi di sini. Akan tetapi, perpustakaan memberitahu pengunjung untuk menyadari bahwa pergerakan mereka dipantau. Pengunjung juga tetap diharuskan membawa kartu tanda penduduk setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Al Jazeera

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement