Advertisement
Perhatian untuk Pria yang Suka Bersepeda! Waspadalah Soal Kesehatan Seksual Anda!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, kegiatan bersepeda marak dilakukan, di tengah pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung.
Bersepeda dianggap olahraga yang bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Sebuah studi tahun 2011 pun menunjukkan olahraga itu meningkatkan kebugaran dan memperpanjang usia harapan hidup seseorang.
Advertisement
Tapi, keseringan bersepda juga dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan organ intim seseorang, terutama pria. Para ilmuwan pun telah menghubungkan bersepeda dengan masalah kesehatan pria, termasuk disfungsi ereksi.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Pria Pembohong
Para ilmuwan berspekulasi bahwa masalah kesehatan pria itu disebabkan oleh aliran darah ke penih yang tidak lancar ketika bersepeda.
Sebuah penelitian di Norwegia pun mengumpulkan data dari 160 prian setelah ikut tur sepeda jarak jauh. Peneliti menemukan bahwa 1 dari 5 orang pesepeda mengalami mati rasa di bagian penis yang bertahan hingga seminggu.
Studi lain lantas menghubungan bersepeda dengan risiko kanker prostat. Beberapa studi mengakui keterikatan antara dua hal tersebut.
Tetapi, para peneliti mengakui sampel mereka kecil. Sehingga mereka masih perlu lebih banyak penelitian dan temuan mereka tidak selalu berarti ada hubungan langsung antara bersepeda dan kanker prostat.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini yang Harus Dilakukan Jika Tertangkap Basah Anak Saat Hubungan Seks
Penelitian tahun 2009 yang melibatkan 15 triathlet Spanyol menemukan bahwa mereka memiliki kadar sperma yang cukup rendah, sehingga menyebabkan masalah kesuburan.
Para peneliti pun menyarankan triathlet bisa membekukan sperma sebelum perlombaan sebagai tindakan pencegahan. Tetapi, peneliti juga mengklarifikasi bahwa pria yang bersepeda ke tempat kerja tidak mungkin mengalami konsekuensi yang sama.
Berkat penelitian baru yang menunjukkan bersepeda tidak merusak fungsi sesksual atau kemih pria sama sekali tentu membawa kelegaan. Para peneliti mengatakan studi sebelumnya yang elibatkan 2.500 orang berpendapat bahwa bersepeda bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Mulanya, peneliti melibatkan sekelompok pengendara laki-laki, perenang dan pelari yang tidak bersepeda untuk menanyakan soal kesehatan sosial, risiko kanker prostat, riwayat mati rasa genital dan luka organ intim.
Mereka menemukan bahwa pengendara sepeda tidak memiliki fungsi seksual atau kemih yang lebih buruk daripada perenang maupun pelari. Tetapi, mereka lebih rentan terhadap strikur uretra, yang bisa membatasi aliran urine.
Peneliti juga menemukan bahwa pengendara sepeda yang berdiri lebih dari 20 persen dari waktu saat bersepeda memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami mati rasa genital, dibandingkan dengan pengendara sepeda tang tidak pernah berdiri.
Benjamin Breyer, seorang profesor di University of California, San Francisco dan peneliti pada studi ini, menyarankan pengendara sepeda untuk mengambil langkah-langkah mencegah mati rasa setelah siklus panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Sleman dan Kulonprogo, Selasa 1 Juli 2025
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
- 507 ASN PPPK Gelombang I Bantul Terima SK Pengangkatan
- Polresta Jogja Sita Ratusan Botol Miras Oplosan Siap Dipasarkan
Advertisement
Advertisement