Advertisement
Generasi Milenial di Korea Selatan Pelihara Batu untuk Menemani Saat Kesepian

Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Bukan hewan, warga di Korea Selatan justru menemukan kenyamanan dan kedamaian setelah merawat batu selayaknya peliharaan.
Separuh penduduk negara ini hidup sendirian dan memiliki jam kerja terpanjang di dunia, sehingga terdapat pencarian terus-menerus untuk menemukan cara baru untuk bersantai.
Advertisement
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Senin (13/5/2024), tren itu mulai menjamur di kalangan orang dewasa-muda di Korea Selatan. Mereka menyimpan batu yang diberi nama, diajak bicara, bahkan diberi pakaian serta aksesoris seolah-olah batu tersebut adalah makhluk hidup. Beberapa pemilik bahkan meletakkannya di tempat tidur.
Dalam video TikTok yang viral, terlihat seekor batu peliharaan dibungkus dengan handuk, diberi alas bedak yang lembut, ditempelkan alis, serta diberi mata dan bibir yang besar.
Salah satu pemilik batu bernama Lee, seorang peneliti farmasi berusia 30 tahun. Ia mengidentifikasi batu peliharaannya sebagai perempuan dan memberinya selimut musim dingin dari handuk bekas.
BACA JUGA: Seperti Merangkai Puzzle, Bocah Ini Habiskan 3 Minggu Satukan Uang Kertas 10.000 Yen yang Hancur
Kepada Wall Street Journal, Lee mengungkapkan bahwa ia biasanya mengeluhkan tentang betapa melelahkannya hari yang ia alami di tempat kerja kepada batu peliharaannya.
“Ada rasa tenang [setelah berbicara dengan batu], apalagi mengetahui bahwa batuan alam ini telah mengalami banyak pelapukan seiring berjalannya waktu hingga mencapai kondisi saat ini,” kata Koo, pemilik batu lainnya. Ia seorang pekerja kantoran di Seoul berusia 33 tahun.
Dia menamai batunya “Bang-bang-i”, yang berarti “melompat dalam kebahagiaan”.
Bahkan, Koo memasukkannya ke dalam sakunya dan membawanya saat bepergian ke gym atau saat berjalan-jalan.
Bagi sebagian orang, aspek yang paling menarik dari mengangkat batu sebagai hewan peliharaan adalah bahwa mereka tidak menuntut.
“Saya suka memiliki batu peliharaan karena saya tidak perlu khawatir untuk memberi makan atau mengajaknya berjalan-jalan,” kata pemilik lainnya kepada The Korea Herald.
“Tren ini mengingatkan saya ketika saya masih kecil, saya memungut kerikil dari sungai. Saya menggambar wajahnya dan mendandaninya,” tulis seorang pengamat online di China daratan.
“Ini sangat lucu. Aku ingin mendapatkannya juga,” kata yang lain.
“Ini menunjukkan terlalu banyak orang yang kesepian saat ini,” komentar orang ketiga.
Memelihara batu peliharaan adalah tren terbaru dalam budaya pengumpulan batu di seluruh Asia, mengikuti popularitas Suseok Korea, Suiseki Jepang, dan Gongshi Tiongkok.
Kendati demikian, batu bukan satu-satunya benda mati yang dipelihara. Sebelumnya, beberapa anak muda Tiongkok telah memelihara biji mangga sebagai hewan peliharaan dan merawat “rambut” mereka yang sedang tumbuh.
BACA JUGA: Anak Muda di China Rawat Biji Mangga Sebagai Peliharaan, Rupanya Sedang Jadi Tren
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : SCMP
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Perusakan Makam di Beberapa Tempat, Ini Tanggapan Kemenag Bantul
- Demo Ojol Besar-Besaran di Jogja, Polda DIY Tidak Menutup Jalan Hanya Mengawal
- Wujudkan Jogja Tanpa Kabel, Pemkot Melakukan Penataan Kabel FO di Sejumlah Jalan
- Struktur Kelembagaan di Lingkup Pemkab Gunungkidul Akan Diubah, Begini Alasannya
- Sehari Jelang Keberangkatan, Dua Jemaah Haji Kulonprogo Mengundurkan Diri Tidak Berangkat, Ini Alasannya
Advertisement