Advertisement
3 Manfaat Tidur Siang untuk Anak, Suasana Hati Lebih Baik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bukan hanya penting untuk mencukupi kebutuhan tidur bagi anak bayi, batita maupun balita rentang usia anak 5 hingga 12 tahun juga butuh tidur siang yang cukup sebab baik untuk perkembangan fisik dan mental anak.
Melansir dari World Economic Forum, hal ini terbukti dari data yang dikumpulkan para peneliti terkait frekuensi dan durasi tidur siang dari hampir 3.000 siswa kelas empat, lima, dan enam di China dan menilai tiga informasi yakni psikologis, ukuran fisik, serta perilaku dan akademik.
Advertisement
Data tersebut menunjukkan hasil yang positif pada anak yang tidur siang antara 30 hingga 60 menit. Merangkum dari berbagai sumber berikut tiga manfaat tidur siang untuk anak:
Baca juga: Fakta Unik Minuman Soda, Ternyata Awalnya Dibuat Oleh Apoteker
1. Membantu anak belajar
Penelitian yang dilakukan pada siswa sekolah di Cina mengungkapkan tidur siang dapat meningkatkan prestasi akademik pada anak.
Melansir dari Webmd terdapat satu studi tentang anak-anak prasekolah menemukan bahwa tidur siang membuat anak lebih baik dalam melakukan permainan memori. Manfaat ini dapat dirasakan oleh anak terbiasa tidur siang setiap hari.
2. Menjaga kesehatan anak
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur maupun yang tidurnya tidak teratur, cenderung memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi. Pernyataan ini berkaitan dengan keinginan makan lebih banyak saat anak kurang tidur. Makanan yang dipilih pun cenderung tidak terlalu sehat. Apalagi karena kurang tidur energi pun ikut berkurang, anak jadi tidak aktif bermain maupun berolahraga yang penting untuk menjaga berat badan anak.
3. Suasana hati dan perilaku anak lebih baik
Suasana hati yang buruk bahkan tantrum ketika anak kurang atau tidak tidur siang bukan hal yang baru bagi orang tua. Hal ini pun terbukti dengan sebuah studi menemukan bahwa anak usia 2 tahun yang melewatkan tidur siangnya kurang gembira, lebih cemas, dan memiliki perilaku yang lebih buruk saat menghadapi situasi yang membuat frustasi.
Misalnya saja seperti studi yang dilakukan di University of Colorado, Boulder dimana para peneliti mengamati perubahan emosi balita saat mereka menyelesaikan teka-teki. Balita yang melewatkan tidur siang rutin selama 90 menit, menunjukkan emosional negatif meningkat sebesar 31% ketika mereka tidak dapat menyelesaikan teka-teki yang sangat sulit dan menurunnya emosional positif sebesar 34% usai menyelesaikan tugas yang lebih mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo Sendirian Terima Aduan Puluhan Penghuni Rusunawa
- Wisatawan Masjid Raya Sheikh Zayed Capai 40.000 orang, Parkir Depan Steril
- 1.373 Atlet Ikuti Polytron Wali Kota Cup Solo, Berebut Total Hadiah Rp600 juta
- Ini Dia! Boneka Kokeshi Jepang dari Limbah Mebel, Harga Murah Mulai Rp65.000
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi Sarapan di Kopi Klotok, Warganet Berkelakar kok Enggak Antre
- Hari Sepeda Sedunia, Jogja Dulu Punya Sego Segawe yang Kini Tak Ada Lagi Kabarnya
- BPPD dan GIPI Promosikan Wisata Sehat agar Wisatawan Tinggal Lebih Lama
- Dikritik Menteri Nadiem Makarim, Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang ASPD di DIY
- Kini Ada Helpdesk Pekerja Migran Indonesia di YIA, Ini Fungsinya..
Advertisement
Advertisement