Advertisement

Menanti Kisah Dunia Fesyen Setelah Anna Wintour Mundur dari Vouge Amerika Serikat

Newswire
Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:07 WIB
Maya Herawati
Menanti Kisah Dunia Fesyen Setelah Anna Wintour Mundur dari Vouge Amerika Serikat Arsip foto / Anna Wintour tiba di Metropolitan Museum of Art Costume Institute Gala (Met Gala) di Manhattan, New York, AS, 7 Mei 2018. Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dunia fesyen bersiap dengan perubahan baru setelah setelah Anna Wintour, mundur dari posisinya sebagai pemimpin redaksi Vogue Amerika Serikat. Selama ini Anna Wintour adalah sosok yang telah mendefinisikan dan mendominasi lanskap fesyen global selama lebih dari tiga dekade.

Menurut laporan The Guardian, Jumat (27/6/2025), Anna Wintour akan meninggalkan "kekosongan yang jauh lebih besar di industri fesyen daripada kepergian perancang busana atau model ternama mana pun".

Advertisement

Tangan dinginnya membuat majalah tersebut menjadi kiblat fesyen dunia sehingga julukan "ratu fesyen" pun melekat padanya.

Seperti Beyoncé dan Madonna, dia tidak membutuhkan nama belakang; semua orang menyebutnya hanya sebagai "Anna", meskipun hanya sedikit yang cukup berani untuk menyapanya secara langsung.

Anna Wintour, yang lahir di London pada 1949, memulai karier jurnalis majalah mode pada 1970 sebagai asisten editor fesyen di Harper's & Queen. Perjalanan karir membawanya ke New York pada tahun 1975 di mana ia menjadi editor fesyen di Harper's Bazaar Amerika Serikat, sebelum akhirnya bergabung dengan Vogue pada 1983.

Sejak 1988, dia diangkat menjadi pemimpin redaksi Vogue. Di bawah kepemimpinan Wintour, Vogue Amerika bertransformasi menjadi salah satu majalah mode terkemuka dunia.

Anna Wintour dikenal karena visinya yang tajam dalam mengintegrasikan mode ke dalam budaya populer. Dia memahami betul kekuatan sampul Vogue sebagai "gerbang kekuasaan" yang memberikan "kekuatan lunak" bagi selebriti.

Dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan berani, dia sering disamakan dengan seorang komandan militer karena keputusan cepat dan standar tinggi yang tak kenal kompromi.

BACA JUGA: Tahu Cabe Garam Bisa Jadi Camilan atau Lauk Makan Praktis, Ini Resepnya

Dibuat Film

Pernah menonton film "The Devil Wears Prada"? Penonton pasti tahu bagaimana perjuangan Andy Sachs (Anne Hathaway) saat bekerja sebagai asisten Miranda Priestly, pemimpin majalah fesyen Runway.

Film itu diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis novel Lauren Weisberger, yang mengabadikan pengalamannya saat berusia 22 tahun bekerja sebagai asisten Anna Wintour.

Saat itu tahun 1999 dan Anna Wintour tidak punya komputer. Sebagai asistennya, menurut Weisberger, dalam wawancara The Guardian, para asisten adalah komputernya.

Weisberger mengatakan setiap menit di kantor itu terasa seperti keadaan darurat dalam mode bertahan hidup.

Sosok Anna Wintour yang ikonis, dengan gaya rambut bob mengilap dan kacamata gelap berbingkai besar selalu tampak elegan, dan telah menjadi simbol otoritas dan berpengaruh. Pada setiap peragaan busana, dia secara otomatis menduduki kursi terbaik untuk mendapatkan pemandangan yang paling baik.

Tapi, di balik citra yang tangguh, Anna Wintour juga seorang ibu yang peduli terhadap anaknya.

Putrinya Bee yang bekerja di dunia teater, pernah berkata bahwa pelajaran yang paling ingin ditanamkan ibunya kepada anak-anaknya adalah etos kerja.

Bee mengingat bagaimana, sebagai siswa sekolah menengah yang menghadiri gala Vogue, sang ibu meminta tamu yang duduk di sebelahnya untuk menguji Bee tentang sejarah Amerika Latin, karena sang anak akan ujian di sekolah keesokan paginya.

Anna juga memiliki kecintaan pada tenis yang membuatnya rela melewatkan acara fesyen demi menonton turnamen olahraga tersebut di AS. Wintour bangun setiap pukul 4.30 pagi supaya bisa bermain tenis sekitar satu jam, lalu menata rambutnya yang ikonis pada pukul 6.00 pagi.

Ditulis laman WWD, Kamis (26/6/2025), wanita 75 tahun itu akan tetap menjadi kepala bagian konten untuk Condé Nast, grup yang menaungi Vogue, dan direktur editorial global Vogue. Jabatan baru yang akan menggantikan posisinya di puncak majalah mode Amerika akan diberi nama Kepala Konten Editorial.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pasca OTT KPK Terkait Proyek Jalan di Sumut, Menteri PU akan Lakukan Evaluasi Seluruh Pejabat

News
| Sabtu, 28 Juni 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian

Wisata
| Sabtu, 28 Juni 2025, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement