Advertisement

Kutu Dapat Menyebabkan Penyakit, Kenali Cara Mencegahnya

Newswire
Minggu, 29 Juni 2025 - 13:07 WIB
Ujang Hasanudin
Kutu Dapat Menyebabkan Penyakit, Kenali Cara Mencegahnya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -Kutu menularkan penyakit kepada manusia dengan cara menghisap darah hewan yang terinfeksi dan membawa bakteri, virus, atau parasit penyebab penyakit, saat mereka menghisap darah korban berikutnya, mereka dapat menyuntikkan patogen ke inang baru.

Sebagaimana melansir laporan Health pada Sabtu, di Amerika Serikat, setidaknya ada 17 jenis penyakit yang ditularkan kepada manusia oleh berbagai spesies kutu. Penyakit yang paling umum akibat gigitan kutu—yang mencakup hampir 80 persen dari semua kasus—adalah penyakit Lyme, infeksi bakteri yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan ruam kulit.

Advertisement

Tak hanya itu, gigitan kutu juga bisa menyebabkan penyakit lain yang kurang dikenal antara lain babesiosis merupakan penyakit parasit yang menginfeksi sel darah merah dan tularemia berupa penyakit bakteri yang berpotensi serius, tetapi dapat diobati dengan antibiotik.

Kemudian, anaplasmosis berupa infeksi bakteri yang menyebabkan gejala seperti flu dan sindrom Apha-gal yaitu alergi langka terhadap daging merah yang berkembang setelah digigit kutu.

Persentase kutu yang membawa patogen berkisar antara 0 hingga 50 persen dan sangat bergantung pada lokasi geografis. Sebagai contoh, kutu kaki hitam (black-legged tick) yang banyak ditemukan di wilayah tenggara AS jarang membawa infeksi.

Beberapa patogen, seperti virus Powassan, dapat ditularkan hanya dalam waktu 15 menit setelah kutu menempel. Sebaliknya, untuk menularkan penyakit Lyme, kutu perlu menempel selama beberapa jam—bahkan dalam beberapa kasus, lebih dari 24 jam.

Dokter penyakit menular pediatrik dan anggota Dewan Penasihat Ilmiah untuk Bay Area Lyme Foundation, Charlotte Mao, MD mengatakan kutu tidak terbang atau melompat, namun mereka menempel di vegetasi dengan kaki belakang dan menjulurkan kaki depannya, menunggu inangnya (seperti manusia atau hewan) lewat untuk menghampiri.

"Ketika hal itu terjadi, mereka berpindah ke inang-misalnya, Anda atau anjing Anda. Kemudian kutu merangkak dan memanjat ke lokasi yang berbeda pada tubuh untuk akhirnya menempel dan menggigit," kata Mao.

Kutu dapat bersembunyi di seluruh tubuh, seperti di dada, bahu, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan kaki. Namun, kutu sering kali lebih menyukai area tubuh yang hangat, di mana terdapat lipatan kulit atau tempat pakaian menempel pada kulit.

BACA JUGA: Mengenal Kombuca, Cara Membuat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Menurut sebuah survei dari tahun 2020, dari 722 kutu rusa yang menempel pada manusia, sebagian besar dari mereka, sekitar 16 persen ditemukan di paha, diikuti oleh sekitar pinggang, perut, dan selangkangan.

Kemudian delapan titik lainnya adalah sepanjang punggung atas, kulit kepala, betis dan tulang kering, sepanjang lengan atas, belakang lutut, ketiak, sepanjang leher hingga sekitar punggung bawah.

Pada anak-anak, kutu cenderung menggigit di sekitar kepala dan leher. Hal ini lantaran, kata Mao, anak-anak lebih cenderung bermain dan berguling-guling di atas rumput dan kepala mereka lebih dekat dengan ketinggian vegetasi tempat kutu menunggu.

Kutu lone star, yang berada di bagian timur, tenggara, dan selatan-tengah AS dan dapat menularkan kuman seperti ehrlichiosis dan penyakit virus Heartland (tetapi bukan penyakit Lyme), bersifat agresif dan cenderung menggigit dengan cepat di bagian bawah tubuh, seperti kaki, paha, atau area selangkangan.

Kutu anjing, lanjut Mao, yang dapat menularkan penyakit seperti anaplasmosis dan babesiosis dan biasanya ditemukan di sebelah timur Pegunungan Rocky, cenderung memanjat ke atas dan menggigit bagian kepala atau leher.

Cara mencegah gigitan kutu

Adapun cara mencegah gigitan kutu, Departemen Pertanian AS (U.S. Department of Agriculture) merekomendasikan untuk mandi atau berbilas dalam waktu dua jam setelah kembali ke dalam rumah usai melakukan aktivitas seperti mendaki, berjalan kaki, berkemah, berkebun, atau piknik.

Melakukan hal itu akan membantu menemukan atau membersihkan kutu yang menempel, karena biasanya butuh waktu beberapa jam bagi kutu untuk menggali dan menemukan kulit untuk menggigit. Beberapa kutu, seperti kutu berkaki hitam, berukuran sangat kecil dan mungkin tampak seperti biji wijen.

Untuk melakukan pemeriksaan kutu, gunakan cermin genggam atau cermin ukuran penuh untuk memeriksa seluruh tubuh Anda, termasuk ketiak, pusar, telinga, dan rambut. Selain itu, juga bisa meminta bantuan orang lain (terutama untuk bagian yang sulit dijangkau seperti kulit kepala atau punggung).

Gigitan kutu paling mudah dikenali saat kutu masih menempel pada kulit dan sedang mengisap darah. Seperti gigitan serangga lainnya, gigitan kutu biasanya menyebabkan benjolan merah.

Secara umum, gigitan kutu tidak menimbulkan rasa sakit, berbeda dengan gigitan atau sengatan serangga lain yang biasanya terasa sakit. Namun, terkadang gigitan kutu bisa menyebabkan pembengkakan lokal, rasa gatal, melepuh, atau memar.

Jika Anda menemukan kutu yang menempel di kulit, penting untuk segera bertindak, berikut sejumlah langkah yang dapat dilakukan, seperti:

  1. Pilih metode untuk mencabut kutu, seperti gunakan pinset, alat pencabut kutu, atau jari
  2. Pegang kutu sedekat mungkin dengan permukaan kulit
  3. Tarik perlahan ke atas dan menjauh, usahakan mencabut seluruh kutu secara utuh
  4. Bersihkan area gigitan dengan sabun dan air atau alkohol gosok untuk mencegah infeksi. (Jangan gunakan petroleum jelly, panas, atau bahan kimia lainnya untuk membersihkan area tersebut karena menurut peringatan CDC dapat membuat kutu stres dan mendorong cairan yang terinfeksi keluar dan masuk ke dalam tubuh Anda)

Selalu bijak untuk mengamati gejala setelah gigitan kutu—seperti ruam atau demam. Pada penyakit Lyme, ruam berbentuk target (bullseye rash) biasanya muncul sekitar seminggu setelah gigitan. Jika melihat sesuatu yang tidak biasa, segera hubungi dokter. Cara terbaik untuk mencegah penyakit akibat kutu adalah dengan menghindari gigitan kutu sejak awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mega Proyek Ekosistem Baterai Listrik Serap 8.000 Tenaga Kerja

News
| Minggu, 29 Juni 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian

Wisata
| Sabtu, 28 Juni 2025, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement