Advertisement
Ramai Tren Oralit untuk Doping Saat Puasa, Kenali Efek Negatifnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tren minum oralit saat sahur belakangan viral lantaran dianggap bisa efektif menahan dehidrasi selama berpuasa. Hal ini berdampak pada pasokan oralit yang langka di pasaran.
Pasalnya, banyak masyarakat berbondong-bondong memborong stok oralit, bahkan ada yang memanfaatkan kelangkaan oralit dan mulai menaikkan harga oralit yang dijual.
Advertisement
Tak sedikit dokter yang tidak setuju terkait narasi oralit yang dianggap mampu jadi 'doping' sehingga puasa lancar tanpa lemas.
Edukator Kesehatan PB IDI Tan Shot Yen mengatakan seharusnya orang sehat tidak perlu mengonsumsinya karena oralit ialah produk obat yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang berkurang akibat diare atau muntah-muntah.
“Sampai sejauh ini tidak ada bukti kaitan oralit untuk rehidrasi di masa Ramadan ya. Kalau hanya berdasarkan pengalaman masing-masing orang, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya melansir dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com.
Oleh karena itu sebaiknya oralit dikonsumsi untuk orang yang memang memerlukan, seperti orang yang sedang mengalami diare atau kehilangan elektrolit dalam darah.
Tan menegaskan penggunaan oralit pun harus diatur dengan dosis yang tepat dan tidak berlebihan, sebab dapat memicu masalah kesehatan seperti kenaikan tekanan darah dan retensi cairan.
“Oralit itu kan mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida, serta gula hiperglikemik seperti glukosa dan sukrosa. Bayangin diminum terus-terusan apa enggak bahaya?” ujarnya.
Pantang pula mengonsumsi oralit bagi orang yang memiliki riwayat kadar gula darah atau natrium dalam tubuhnya sudah tinggi yang justru akan membahayakan kesehatan terkait dengan prediabetes dan diabetes.
Kelebihan gula dari oralit dapat memicu rasa mual pada tubuh yang jarang mengonsumsi manis. Dampaknya dapat terjadi saat dilakukan secara rutin dan terus-menerus.
BACA JUGA: Ramadan dan Budaya Kewargaan Digital
Menurutnya Tan, sudah sepatutnya orang sehat tidak memerlukan oralit secara teratur.
Meski tubuh memang memerlukan cairan dan elektrolit yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh. Namun, pilihan minum air putih saat sahur dan makanan yang mengandung cairan seperti buah-buahan dan sayuran jauh lebih baik dibanding minum oralit.
“Isi piringku aja udah cukup mineralnya, natriumnya, lauk dimasak itu pasti ada garam, buah ada gula. Jadi enggak perlu lah oralit. Toh, sebaik-baiknya cairan itu ya air,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement