Advertisement

Petualangan Sherina Dibikin Musikal, Dimainkan Aktor Cilik dengan IQ Tinggi

Newswire
Selasa, 01 Juli 2025 - 23:47 WIB
Maya Herawati
Petualangan Sherina Dibikin Musikal, Dimainkan Aktor Cilik dengan IQ Tinggi Pemeran cilik Musikal Petualangan Sherina Nadindra Gynta dan Annabella Farizky yang berperan sebagai Sherina serta Alf Elijah Beloved dan Sahlendra Syarief sebagai Sadam saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Antara - Abdu Faisal

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pertunjukan Musikal Petualangan Sherina kembali digelar.  Aktor belia Nadindra Gynta dan Annabella Farizky yang berperan sebagai Sherina serta Alf Elijah Beloved dan Sahlendra Syarief sebagai Sadam, menjadi sering mengeluarkan kata-kata bijak yang membuat mereka terdengar lebih cerdas dibandingkan anak-anak setingkat mereka saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa.

"Orang dewasa yang hadir sampai terpana. Bahkan ada yang berpendapat kalau IQ mereka tinggi," kata "showrunner" sekaligus sutradara pertunjukan Musikal Petualangan Sherina 2025, Nurul "Nuya" Susantono, menegaskan penilaian audiens terhadap aktornya saat ditemui di lokasi.

Advertisement

Nuya menjelaskan bahwa proses audisi dilakukan secara daring sejak April 2025 dan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk menemukan para talenta yang dianggap tepat memerankan karakter utama Petualangan Sherina, Sherina dan Sadam.

Mereka akan tampil sebanyak 15 kali pertunjukan dan beban energi panggung untuk pemeran Sherina dan Sadam itu amat besar.

Nuya mengakalinya dengan menunjuk empat orang untuk memerankan kedua karakter.

"Jadi gantian, misalnya di show 1 akan diperankan Gynta dan Sahl dulu, kemudian malamnya show 2 akan diperankan sama Ann sama Alf, gitu," kata Nuya.

Proses audisi yang ketat tak hanya sukses menemukan kemampuan musikal, tetapi juga melihat potensi unik dari setiap anak.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah latar belakang para pemeran muda. Gynta, sang pemeran Sherina, ternyata adalah seorang atlet "ice skating", sementara Alf lebih banyak berkecimpung di dunia musik sebagai seorang pianis.

Sedangkan Ann dan Shal juga berbakat sebagai penyanyi. "Mereka pinter-pinter ya, sepinter itu," kata Nuya mengungkapkan kekagumannya pada bakat yang dimiliki para aktor belia.

Fenomena itu memicu diskusi tentang korelasi antara kemampuan berkesenian dengan kecerdasan.

"Mungkin ada kaitannya ya, kemampuan berkesenian dengan kecerdasan, itu menurutku topik riset yang menarik," ujar Nuya.

Ia menambahkan, "Kalau kita mau bikin generasi yang bagus, perkenalkan sedini mungkin anak-anak dengan kesenian".

Seni teater, terutama teater musikal, tidak hanya mengasah kecerdasan kognitif, tetapi juga kecerdasan emosional, memberikan saluran ekspresi, dan melatih interaksi sosial.

Menariknya, pemeran Sherina dan Sadam seperti yang diperankan oleh Gynta dan Shal, baru saling mengenal saat proses latihan.

Koneksi yang terjalin selama latihan inilah yang kemudian membentuk kualitas akting mereka di atas panggung.

Mama Shal, Novi Syarief sangat senang melihat bagaimana anaknya ini berkembang pesat setelah ikut teater.

Shal, dkk tidak hanya belajar menyanyi dan berakting, tetapi juga menguasai stamina untuk bernyanyi sambil bergerak hingga berlari. Sebuah tantangan besar yang berhasil mereka taklukkan.

Lebih dari itu, musikal ini menjadi medium edukasi karakter yang efektif. "Di situ kan ceritanya itu tuh ada bully, misalnya ya, jadi mereka tahu gitu bahwa oh ini tuh ini dia si Sadam ini ada bandelnya, tapi dia pemberani," jelas Novi.

 BACA JUGA: Semua Sekolah Negeri di Kota Jogja Akan Dijadikan Unggulan

Anak-anak jadi bisa menangkap inti dari suatu karakter dan membedakan sifat yang patut ditiru dan yang tidak.

Peningkatan kecerdasan verbal juga sangat terlihat. Kata-kata "tak terduga" yang terlontar dari bibir Gynta, seperti "alay" untuk menggambarkan karakter tertentu, menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami cerita secara otodidak.

"Setelahnya berkembang ya, jadi yang ngikut ini tuh mereka tuh jadi bisa punya pandangan tentang cerita ini tentang karakter ini," kata Novi, menegaskan bahwa pengalaman di panggung teater, yang menuntut ekspresi lebih, turut memperkaya perbendaharaan kata dan kemampuan berekspresi anak-anak secara organik.

Kemandirian dan Disiplin dari Panggung Teater

Perjuangan dan transformasi juga dialami oleh Annabella Farizky (Ann). Mama Ann, Defria Kirana bercerita tentang komitmen putrinya yang mencengangkan. Setelah terpilih di audisi daring, mereka langsung terbang ke Jakarta. Ann bahkan sempat ngekos bersama neneknya demi dekat lokasi latihan. "Itulah perjuangan," ujar Defria.

Defria sangat merasakan dampak positif teater. "Jauh banget perbedaannya Ann dari yang kemarin sama yang sekarang, yang sekarang lebih wise, lebih tepat waktu," jelasnya.

Ann menjadi lebih terstruktur, mandiri, dan disiplin. "Disiplin itu yang mungkin enggak bisa diajarin dari sekolah aja," tegas Defria.

Musikal juga mengajarkan anak-anak untuk beradaptasi, membangun rasa percaya diri, empati, dan sikap yang lebih baik. Defria yakin kesenian adalah medium ampuh untuk mencerdaskan generasi bangsa, baik kognitif, emosional, maupun sosial.

Potensi ikut andil sebagai aktor film produksi Mira Lesmana juga menambah rasa percaya diri anak yang amat disyukuri oleh Defria.

"Bisa menemukan rasa percaya diri itu kan jarang didapetin dari sekolah ya? Dan itu penting banget," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung

News
| Rabu, 02 Juli 2025, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement