Advertisement
Harus Impor, Belum Ada Perusahaan Dalam Negeri Produksi Penawar Toksisitas Etilon Glikol
Ilustrasi. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Farmakolog molekular, Raymond Tjandrawinata mengatakan belum ada perusahaan dari dalam negeri yang memproduksi penawar toksisistas Etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG).
"Yang kami tahu belum ada perusahaan dalam negeri untuk penawar toksisitas EG dan DEG," kata dia di sela pameran Inovasi Teknologi Farmasi dan Alkes Indonesia di ICE, BSD City, Tangerang, Jumat (4/11/2022).
Advertisement
Menurut Raymond, membutuhkan waktu relatif lama untuk memproduksi obat penawar karena harus melalui sejumlah tahap seperti formulasi dan analisis.
"Kalaupun sekarang ada, enggak bisa langsung dibuat. Kita buat obat farmasi kan butuh waktu untuk formulasi, analitikal, itu butuh waktu paling sedikit enam bulan," ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah memperoleh sebanyak 246 vial Fomepizole dari Singapura, Australia dan Jepang dengan sebagian besar atau 87 persen berasal dari donasi. Kementerian Kesehatan sudah mendistribusikan obat ini pada 17 rumah sakit di 11 provinsi.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan pertimbangan pemberian Fomepizole karena adanya perbaikan kondisi pasien setelah diberikan terapi pengobatan ini.
"Ini membuktikan pengobatannya efektif menyembuhkan dan mengurangi perburukan gejala," kata dia.
Menurut Syahril, pemberian obat ini berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengindikasikan penyebab gagal ginjal karena cemaran EG dan DEG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Ganjuran, Ada 5 Sesi Ibadah
- Investasi Gunungkidul Tembus Rp687 Miliar, Serap 15.781 Pekerja
- Libur Nataru, 69 Personel SAR Siaga di Pantai Parangtritis
Advertisement
Advertisement



