Advertisement
Apakah Gusi Anda Infeksi? Waspadai Risiko Sakit Jantung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology dan dilakukan oleh Forsyth Institute dan ilmuwan Universitas Harvard, orang dengan periodontitis berisiko lebih tinggi terkena stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Periodontitis, juga disebut penyakit gusi, adalah infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan, tanpa perawatan, dapat menghancurkan tulang yang menopang gigi Anda. Periodontitis dapat menyebabkan gigi kendur atau menyebabkan kehilangan gigi.
Periodontitis adalah umum tetapi sebagian besar dapat dicegah. Ini biasanya akibat dari kebersihan mulut yang buruk. Karena itu Anda diimbau untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, flossing setiap hari dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Benarkah Utang Tidur Bisa Dibayar? Ini Penjelasannya
Kaitan Periodontitis dengan Penyakit Gusi dan Penyakit Jantung
Rahul Aggarwal, ahli jantung Intervensi, Pusat Medis Palm Beach Gardens bagian dari Jaringan Kesehatan Palm Beach mengatakan, para peneliti telah meneliti ini setidaknya selama 20 tahun sekarang. Kami pasti melihat korelasi antara penyakit gusi dan serangan jantung.
Dari penelitian tersebut terungkap, jika penyakit yang merusak pembuluh darah seperti Periodontitis juga dapat merusak jantung. Jika seseorang tidak mendapatkan aliran darah yang baik ke gusi, mereka lebih mungkin menderita penyakit gusi dan apa pun yang memicunya juga dapat menyebabkannya. sama dengan jantung seseorang.
Secara sistemik orang tersebut mungkin memiliki masalah. Ini adalah cerminan dari kesehatan individu secara keseluruhan. Peradangan juga berperan dan tampaknya meningkatkan timbulnya penyakit jantung."
BACA JUGA: Waspada KDRT, Begini Cara Menghindarinya
Studi ini menemukan, Periodontitis parah secara signifikan terkait dengan semua penyebab dan kematian kardiovaskular.
Hal ini terkait banyak hal termasuk bakteremia dan gejala sisa inflamasi sistemik terkait, peningkatan protein C-reaktif dan stres oksidatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 2 Februari 2023
- Ratusan Pasangan Usia Subur di Kota Jogja Ikuti KB Gratis
- Gibran Diminta Bantu Mengaspal, Jalan Godean Ternyata Sudah 20 Tahun Tak Direkonstruksi
- Wirogunan Kelola Sungai Code Jadi Kampung Wisata
- Kapolda DIY & Danrem Perintahkan Anggota Bantu Penanganan Stunting
Advertisement
Advertisement