Advertisement

Kenali Tanda Bahaya Urine Berbusa

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 06 Juli 2025 - 20:17 WIB
Ujang Hasanudin
Kenali Tanda Bahaya Urine Berbusa Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Air kencing atau urine umum terjadi, namun  dapat juga menandakan terjadi sesuatu dalam tubuh.

Dr. Shirley Koeh, seorang dokter pengobatan fungsional mengatakan gelembung dalam urin dapat terjadi karena berbagai alasan, dan tidak semuanya perlu dikhawatirkan. Dr. Koeh mencatat bahwa satu kali kejadian bukanlah tanda peringatan.

Advertisement

"Jika Anda mulai melihat gelembung dalam urin Anda, kami perlu tahu apakah ini adalah pertama kalinya atau terus berulang," kata dokter tersebut dilansir dari timesofindia

Jika itu hanya satu kali terjadi, maka yang harus Anda lakukan adalah mencoba untuk terhidrasi sebanyak mungkin. Jangan menahan kencing dan cobalah untuk buang air kecil sesering mungkin. Dan gelembung ini akan hilang.

Namun, melihat gelembung dalam urine sering kali dapat menandakan adanya protein dalam urine.

Menurutnya, jika gelembung tetap ada meskipun sudah terhidrasi dan buang air kecil, pengujian protein dalam urine penting dilakukan. Ia mencatat bahwa dua tes dapat membantu memastikan hal ini.

BACA JUGA: Teh Sumber Polifenol yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya

“Cara paling akurat untuk mengetahuinya adalah dengan mengirimkan urine ke lab untuk mengetahui apakah ada mikroalbumin, yang merupakan protein kecil yang akan ada dalam urine Anda,” kata dokter tersebut.

Tes kedua adalah melakukan tes dipstick urine, yang dapat dilakukan di rumah.

Protein dalam urin, yang juga dikenal sebagai proteinuria atau albuminuria, adalah adanya protein berlebih dalam urin. Mengidentifikasi protein dalam urin merupakan langkah penting dalam menentukan apakah evaluasi medis lebih lanjut diperlukan.

Adanya protein dalam urin dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Yang pertama adalah hipertensi, atau tekanan darah tinggi, yang dapat membebani ginjal dan menyebabkan kebocoran protein. Yang kedua adalah diabetes, suatu kondisi yang dapat merusak fungsi ginjal seiring waktu, yang mengakibatkan proteinuria.

Penyebab lainnya adalah penyakit ginjal, yang dipicu oleh obat-obatan tertentu, yang dikenal sebagai kerusakan ginjal akibat obat. “Jadi pastikan Anda memeriksa tekanan darah untuk hipertensi atau bahkan memeriksa darah Anda untuk diabetes dan menyingkirkan kemungkinan penyakit ginjal akibat obat-obatan,” dokter memperingatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang

News
| Minggu, 06 Juli 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement