Advertisement
Hasil Riset, Alasan Orang Indonesia Lebih Suka Belanja Online di E-Commerce
Foto ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Riset terbaru YouGov mengungkapkan hasil penelitian terbaru di mana orang Indonesia lebih suka berbelanja online di e-commerce.
Indonesia sendiri berada di peringkat kedua sebagai pasar paling dinamis di dunia dalam hal preferensi belanja daring (online) dari total 55 pasar global – di bawah China dan di atas India.
Advertisement
Alasan utama konsumen Indonesia lebih memilih belanja online dibanding toko fisik adalah: harga lebih murah (68%), lebih banyak pilihan (57%), promo/deal/sale (48%), lebih mudah/nyaman (47%), dan layanan pengiriman (46%).
BACA JUGA: Hari Belanja Online 2025, Pemerintah Targetkan Transaksi Rp35 Triliun
General Manager YouGov Indonesia & India Edward Hutasoit mengatakan pertumbuhan transaksi dan pengguna berjalan beriringan dengan perubahan preferensi konsumen.
“Konsumen kini lebih cerdas, lebih selektif, dan menuntut value for money lebih besar, kecepatan pengiriman, serta personalisasi lebih baik. Platform dan penjual harus cepat beradaptasi untuk memenuhi ekspektasi ini,” ujar Edward dalam siaran pers, Selasa (16/9/2025).
Marketplace tetap menjadi kanal utama penemuan produk, sedangkan preferensi kanal kedua berbeda menurut generasi; Gen Z mengandalkan influencer, Millennials pada ulasan produk, dan Gen X pada rekomendasi keluarga atau teman.
Riset tersebut menyebutkan 2 hal yang menjadi faktor berpengaruh. Pertama, value for money. Value for money tidak lagi sekadar harga murah. Namun, konsumen mempertimbangkan harga produk, ongkos kirim, kecepatan pengiriman, serta keseluruhan pengalaman belanja.
YouGove menemukan 2 dari 3 konsumen menyebut ongkos kirim tinggi dan waktu pengiriman lama sebagai kekhawatiran utama. Lalu, 79% konsumen online selalu mencari promo saat berbelanja, dengan gratis ongkir sebagai insentif paling dicari sekaligus jawaban atas kekhawatiran utama mereka.
Sebanyak 1 dari 4 konsumen juga merasa algoritma rekomendasi produk masih belum sesuai selera, meski mereka lebih responsif terhadap iklan yang dipersonalisasi. Kedua, video.
Riset YouGov menyebut konsumsi video online di Indonesia sangat tinggi, dengan video pendek bertema hiburan, komedi, dan kuliner sebagai genre paling digemari. Adapun, preferensi konten berbeda menurut generasi. gen Z memiliki preferensi fesyen dan kecantikan setelah hiburan/komedi; gen X kesehatan dan kebugaran setelah hiburan dan kuliner; serta millennials bisnis dan keuangan.
Bagi platform e-commerce dan brand, konten video disebut dapat menjadi kanal pemasaran yang efektif. Misalnya, konten kuliner untuk promosi bahan makanan/peralatan dapur; konten fesyen dan kecantikan untuk produk marketplace untuk gen Z; dan konten finansial untuk produk gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari.
“Seiring dengan konsumen Indonesia semakin nyaman berbelanja online, brand dan platform harus terus berevolusi. Survei ini dirancang untuk membantu mereka menghadirkan pengalaman belanja yang personal dan relevan, menyesuaikan strategi dengan perilaku tiap generasi, serta mengintegrasikan konten kreatif sebagai sarana pemasaran,” tutup Edward.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- BPBD DIY Tangani Pohon Tumbang di Kota Jogja hingga Kulonprogo
- Cuaca Ekstrem di Jogja, 2 Orang Luka Tertimpa Papan Nama Toko
- Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack
- Banjir Surut, Petani Kulonprogo Bisa Panen Jagung dan Cabai
- Angin Kencang di Sleman, Rumah Warga Bolong Tertimpa Pohon
Advertisement
Advertisement



