Advertisement

Konsumsi Kafein Berlebih? Ini Tanda-Tanda Bahayanya

Newswire
Minggu, 23 November 2025 - 19:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Konsumsi Kafein Berlebih? Ini Tanda-Tanda Bahayanya Kopi / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Kafein dalam kopi maupun minuman berenergi banyak dipilih untuk meningkatkan energi dan konsentrasi. Namun konsumsi berlebihan justru dapat menjadi sumber stres bagi tubuh dan pikiran.

Menurut laporan Hindustan Times, Ahli Gizi Motherhood Hospital Gurugram, Dr. Nisha, mengatakan banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein dapat menumpuk dalam tubuh sehingga memengaruhi kondisi fisik maupun psikologis.

Advertisement

“Bahkan sedikit lebih banyak dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, serta suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” ujar Dr. Nisha, Minggu.

Ia menyebutkan sejumlah tanda tubuh mengalami kelebihan kafein. Berikut lima gejala yang perlu diperhatikan:

1. Merasa bergetar, gelisah, atau sangat gugup tanpa alasan

Kafein memblokir adenosin dan menstimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan, memicu pelepasan adrenalin yang dapat memperburuk kecemasan, meningkatkan stres, serta memengaruhi fokus dan suasana hati.

2. Sulit tidur atau kualitas tidur memburuk

Dengan waktu paruh 5–6 jam, kafein berpotensi menunda fase tidur nyenyak jika dikonsumsi terlalu sore. Tidur yang terganggu berdampak pada proses pemulihan tubuh, imunitas, hingga regulasi emosi.

3. Jantung berdebar atau berdetak tidak teratur

Kelebihan kafein dapat memicu adrenalin berlebih yang menstimulasi jantung. Journal of Psychopharmacology menunjukkan stres kardiovaskular dan palpitasi yang terjadi berulang memerlukan evaluasi medis.

4. Gangguan pencernaan

Kafein memiliki efek diuretik dan laksatif, serta meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini dapat memicu sering buang air, kram perut, refluks asam, hingga iritasi saluran cerna.

5. Sakit kepala atau nyeri saat berhenti mengonsumsi kafein

Kafein menyempitkan pembuluh darah otak. Ketika konsumsi dihentikan, pembuluh melebar kembali dan memicu sakit kepala—tanda adanya ketergantungan dan gejala withdrawal.

Dr. Nisha menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi konsumsi kafein, mulai dari memperbanyak minum air putih, mengurangi dosis secara bertahap 25–50 mg setiap 3–4 hari, hingga mengganti minuman dengan teh hijau, teh hitam, atau kopi tanpa kafein. Ia juga menyarankan menetapkan batas waktu konsumsi, seperti menghindarinya sebelum pukul 12.00–14.00 agar tidak mengganggu tidur.

Namun, bila muncul gejala berat seperti detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, kecemasan ekstrem, atau serangan panik, masyarakat disarankan segera mencari bantuan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

G20 Tantang Kebijakan Tarif Trump dalam Deklarasi Baru

G20 Tantang Kebijakan Tarif Trump dalam Deklarasi Baru

News
| Minggu, 23 November 2025, 20:07 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement