Advertisement
Konsumsi Kafein Berlebih? Ini Tanda-Tanda Bahayanya
Kopi / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Kafein dalam kopi maupun minuman berenergi banyak dipilih untuk meningkatkan energi dan konsentrasi. Namun konsumsi berlebihan justru dapat menjadi sumber stres bagi tubuh dan pikiran.
Menurut laporan Hindustan Times, Ahli Gizi Motherhood Hospital Gurugram, Dr. Nisha, mengatakan banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein dapat menumpuk dalam tubuh sehingga memengaruhi kondisi fisik maupun psikologis.
Advertisement
“Bahkan sedikit lebih banyak dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, serta suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” ujar Dr. Nisha, Minggu.
Ia menyebutkan sejumlah tanda tubuh mengalami kelebihan kafein. Berikut lima gejala yang perlu diperhatikan:
BACA JUGA
1. Merasa bergetar, gelisah, atau sangat gugup tanpa alasan
Kafein memblokir adenosin dan menstimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan, memicu pelepasan adrenalin yang dapat memperburuk kecemasan, meningkatkan stres, serta memengaruhi fokus dan suasana hati.
2. Sulit tidur atau kualitas tidur memburuk
Dengan waktu paruh 5–6 jam, kafein berpotensi menunda fase tidur nyenyak jika dikonsumsi terlalu sore. Tidur yang terganggu berdampak pada proses pemulihan tubuh, imunitas, hingga regulasi emosi.
3. Jantung berdebar atau berdetak tidak teratur
Kelebihan kafein dapat memicu adrenalin berlebih yang menstimulasi jantung. Journal of Psychopharmacology menunjukkan stres kardiovaskular dan palpitasi yang terjadi berulang memerlukan evaluasi medis.
4. Gangguan pencernaan
Kafein memiliki efek diuretik dan laksatif, serta meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini dapat memicu sering buang air, kram perut, refluks asam, hingga iritasi saluran cerna.
5. Sakit kepala atau nyeri saat berhenti mengonsumsi kafein
Kafein menyempitkan pembuluh darah otak. Ketika konsumsi dihentikan, pembuluh melebar kembali dan memicu sakit kepala—tanda adanya ketergantungan dan gejala withdrawal.
Dr. Nisha menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi konsumsi kafein, mulai dari memperbanyak minum air putih, mengurangi dosis secara bertahap 25–50 mg setiap 3–4 hari, hingga mengganti minuman dengan teh hijau, teh hitam, atau kopi tanpa kafein. Ia juga menyarankan menetapkan batas waktu konsumsi, seperti menghindarinya sebelum pukul 12.00–14.00 agar tidak mengganggu tidur.
Namun, bila muncul gejala berat seperti detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, kecemasan ekstrem, atau serangan panik, masyarakat disarankan segera mencari bantuan medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Viral Remaja Ditangkap, Polres Bantul: Bukan Aksi Klitih
- Festival Lereng Merapi Suguhkan 1.000 Penari dan Ribuan Sajian
- Hadirkan Konser Padi, Tandai DRW 1 Dekade dengan Kebermanfaatan
- Kejayaan Vanda Tricolor Merapi Bersinar di Festival Anggrek
- Guru Didorong Kuasai Konten Digital demi Pembelajaran Menarik
Advertisement
Advertisement





