Advertisement

Pemanis Buatan Bisa Memicu Rasa Lapar Lebih Sering

Newswire
Sabtu, 12 April 2025 - 22:07 WIB
Maya Herawati
Pemanis Buatan Bisa Memicu Rasa Lapar Lebih Sering Permen. - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAPemanis buatan yang sering ditemukan dalam produk makanan rendah gula dan tanpa gula, seperti es krim, air soda, dan minuman ringan justru dapat membuat tubuh lebih cepat lapar.

Penelitian yang dipublikasikan Nature Medicine menemukan bahwa sukralosa, nama kimia Splenda atau pemanis buatan dapat meningkatkan aktivasi di hipotalamus, bagian otak yang membantu mengatur nafsu makan.

Advertisement

Ditulis laman Very Well Health, Rabu (9/4/2025), penelitian ini melibatkan 75 peserta berusia 18-35 tahun yang meminum tiga minuman selama penelitian, satu yang dimaniskan dengan sukralosa, satu yang dimaniskan dengan gula pasir (sukrosa), dan air putih.

Peserta menilai rasa lapar mereka setelah minum pada skala 1 hingga 10 dan menjalani MRI untuk melacak perubahan otak. Dari pemeriksaan dilaporkan rasa lapar yang lebih kuat setelah minum minuman yang dimaniskan dengan sukralosa dibandingkan minuman yang dimaniskan dengan sukrosa.

"Pada dasarnya, sukralosa menyebabkan peningkatan aktivasi di hipotalamus, dan pada gilirannya menyebabkan peningkatan rasa lapar," kata Kathleen Page, MD, MS , penulis utama studi dan direktur Diabetes and Obesity Research Institute di Keck School of Medicine, USC.

Page menjelaskan mengonsumsi pemanis non-kalori ini dapat "menipu" otak karena otak mengharapkan kalori mengikuti rasa manis. Ketika kalori tersebut tidak datang, respons lapar pun terstimulasi.

Direktur pengobatan obesitas di Rumah Sakit Universitas Northwell Staten Island Shiara Ortiz-Pujols, MD, MPH, mengatakan orang-orang sering kali percaya bahwa beralih ke pemanis non-kalori, seperti sukralosa, adalah pilihan yang lebih baik daripada sukrosa. Akibatnya, orang-orang sering kali mengonsumsi minuman yang dimaniskan secara artifisial secara berlebihan.

BACA JUGA: Angkutan Lebaran 2025, KAI Daop 6 Jogja Melayani Lebih dari Satu Juta Penumpang

Sering mengonsumsi pemanis buatan juga bisa membuat otak merasa makanan sehat yang manis seperti buah menjadi tidak memiliki rasa manis yang diinginkan sehingga indera perasa menginginkan lebih banyak makanan manis dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan yang menyatakan bahwa mereka tidak mendukung penggunaan pemanis buatan untuk manajemen berat badan karena tidak menyebabkan penurunan berat badan jangka panjang.

Pemanis buatan dapat mengubah mikrobioma usus dan penelitian telah menghubungkan pengganti gula tertentu dengan risiko stroke dan diabetes yang lebih tinggi.

Meskipun sukralosa aman dikonsumsi, itu mungkin bukan pilihan terbaik bagi orang yang mencoba menurunkan berat badan. Page merekomendasikan untuk mencoba mengurangi makanan ultra-olahan dengan tambahan gula dan pemanis buatan.

"Saya tidak akan merekomendasikan mengganti pemanis nonkalori dengan pemanis kalori. Intinya, pemanis tersebut mungkin tidak begitu efektif untuk mengelola berat badan," kata Page.

Sandra J. Arévalo, MPH, RDN , direktur kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Rumah Sakit Montefiore Nyack dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan minum satu atau dua minuman yang mengandung sukralosa sehari sudah cukup, atau mengonsumsinya saat ingin makan makanan manis. Untuk manajemen berat badan, minumlah air putih alih-alih minuman manis alami atau buatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan

News
| Sabtu, 12 April 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement