Advertisement

Orang dengan Lingkar Pinggang Lebih Besar Beresiko Terkena Kanker Meskipun Rajin Berolahraga

Newswire
Kamis, 23 Januari 2025 - 14:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Orang dengan Lingkar Pinggang Lebih Besar Beresiko Terkena Kanker Meskipun Rajin Berolahraga Ilustrasi Obesitas - bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Orang yang memiliki lingkar pinggang lebih besar berisiko kanker lebih tinggi, medkipun yang bersangkutan rutin berolahraga. Demikian menurut hasil Penelitian terbaru World Cancer Research Fund.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lingkar pinggang perempuan idealnya kurang dari 88 cm dan lingkar pinggang pria kurang dari 102 cm. WHO juga merekomendasikan 150 hingga 300 menit olahraga berintensitas sedang atau 75 hingga 150 menit olahraga berintensitas berat atau kombinasi keduanya secara setara dalam sepekan.

Advertisement

BACA JUGA: Deteksi Dini Kanker Payudara, Yuk Pahami Sinyal-sinyal dalam Tubuh

Menurut hasil penelitian, individu dengan ukuran lingkar pinggang yang tidak memenuhi standar WHO menghadapi peningkatan risiko kanker 11 persen bahkan jika mereka melakukan olahraga seperti yang direkomendasikan.

Namun, memiliki pinggang yang lebih ramping juga tidak sepenuhnya mengurangi risiko kanker.

Para peneliti mengamati peningkatan risiko kanker 4 persen di antara mereka yang tidak memenuhi pedoman lingkar pinggang WHO, bahkan jika pinggang mereka ramping.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki lingkar pinggang besar dan tidak aktif secara fisik menghadapi peningkatan risiko kanker hingga 15 persen.

Para peneliti menyampaikan pentingnya memenuhi rekomendasi WHO mengenai ukuran lingkar pinggang dan aktivitas fisik dalam upaya pencegahan kanker. "Memenuhi salah satu pedoman ini saja tidak cukup," kata para peneliti.

Profesor Michael Leitzmann selaku peneliti utama dalam riset tersebut menyampaikan bahwa temuan penelitian menyoroti pentingnya mengatasi beberapa faktor secara bersama.

"Menjaga ukuran pinggang yang direkomendasikan dan tetap aktif secara fisik sangat penting untuk pencegahan kanker," kata profesor dari Universitas Regensburg di Jerman itu sebagaimana dikutip dalam siaran Medical Daily pada Rabu (22/1/2025).

"Penelitian ini menegaskan pentingnya perubahan gaya hidup yang praktis dan dapat dicapai yang dapat memberikan dampak yang berarti pada kesehatan dari waktu ke waktu," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Inpres Efisiensi Anggaran, Presiden Prabowo Perintahkan Pemda Potong Perdin 50 Persen dan Kurangi Seminar

News
| Kamis, 23 Januari 2025, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Tips Berwisata Saat Musim Hujan

Wisata
| Selasa, 21 Januari 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement