Advertisement
Orang dengan Lingkar Pinggang Lebih Besar Beresiko Terkena Kanker Meskipun Rajin Berolahraga
Ilustrasi Obesitas - bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Orang yang memiliki lingkar pinggang lebih besar berisiko kanker lebih tinggi, medkipun yang bersangkutan rutin berolahraga. Demikian menurut hasil Penelitian terbaru World Cancer Research Fund.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lingkar pinggang perempuan idealnya kurang dari 88 cm dan lingkar pinggang pria kurang dari 102 cm. WHO juga merekomendasikan 150 hingga 300 menit olahraga berintensitas sedang atau 75 hingga 150 menit olahraga berintensitas berat atau kombinasi keduanya secara setara dalam sepekan.
Advertisement
BACA JUGA: Deteksi Dini Kanker Payudara, Yuk Pahami Sinyal-sinyal dalam Tubuh
Menurut hasil penelitian, individu dengan ukuran lingkar pinggang yang tidak memenuhi standar WHO menghadapi peningkatan risiko kanker 11 persen bahkan jika mereka melakukan olahraga seperti yang direkomendasikan.
Namun, memiliki pinggang yang lebih ramping juga tidak sepenuhnya mengurangi risiko kanker.
Para peneliti mengamati peningkatan risiko kanker 4 persen di antara mereka yang tidak memenuhi pedoman lingkar pinggang WHO, bahkan jika pinggang mereka ramping.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki lingkar pinggang besar dan tidak aktif secara fisik menghadapi peningkatan risiko kanker hingga 15 persen.
Para peneliti menyampaikan pentingnya memenuhi rekomendasi WHO mengenai ukuran lingkar pinggang dan aktivitas fisik dalam upaya pencegahan kanker. "Memenuhi salah satu pedoman ini saja tidak cukup," kata para peneliti.
Profesor Michael Leitzmann selaku peneliti utama dalam riset tersebut menyampaikan bahwa temuan penelitian menyoroti pentingnya mengatasi beberapa faktor secara bersama.
"Menjaga ukuran pinggang yang direkomendasikan dan tetap aktif secara fisik sangat penting untuk pencegahan kanker," kata profesor dari Universitas Regensburg di Jerman itu sebagaimana dikutip dalam siaran Medical Daily pada Rabu (22/1/2025).
"Penelitian ini menegaskan pentingnya perubahan gaya hidup yang praktis dan dapat dicapai yang dapat memberikan dampak yang berarti pada kesehatan dari waktu ke waktu," ia menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Percepat Penanganan Banjir di Semarang, BNPB Tambah Satu Pesawat OMC
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Eks Bupati Sleman Ditahan, Kuasa Hukum Angkat Bicara
- Proyek Kelok 18 Penghubung Pantai Selatan Terus Dikerjakan
- Kasus Kecelakaan Kerja Tinggi, BPJS Ketenagakerjaan Fokus Pencegahan
- Longsor dan Banjir Terjadi di Kulonprogo Usai Diguyur Hujan Deras
- Kecelakaan Beruntun, Mahasiswa Meninggal Dunia di Jalan Imogiri Barat
Advertisement
Advertisement



