Advertisement

Promo November

Tisu Toilet Menyebabkan Infeksi Jamur, Ini Penjelasan Pakar Seksual Wanita

Newswire
Jum'at, 01 November 2024 - 12:37 WIB
Ujang Hasanudin
Tisu Toilet Menyebabkan Infeksi Jamur, Ini Penjelasan Pakar Seksual Wanita Ilustrasi tisu toilet (Pexels - Vie Studio)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Beredar di sosial media menyebut tisu toilet beraroma dan yang diputihkan sebagai penyebab infeksi jamur.

Advertisement

Ditulis laman Well and Good, Kamis (31/10), pakar kesehatan seksual wanita Sherry Ross MD OB/GYN mengatakan secara umum tisu toilet tidak menyebabkan infeksi jamur.

"Meskipun setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda, praktik pembuatan tisu toilet memiliki pedoman keselamatan bawaan untuk melindungi orang dari penyerapan sejumlah bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh," kata Dr. Ross menekankan.

Ini berarti tidak semua merk tisu toilet dapat menyebabkan iritasi potensial. Kertas toilet yang dibuat dengan pewangi, pemutih klorin, dan bahan tambahan tisu yang berpotensi berbahaya lainnya, seperti pewarna berbasis minyak bumi, dapat menyebabkan iritasi kulit dan ketidaknyamanan pada beberapa orang, kata Dr. Ross

Bahan-bahan tersebut lebih mungkin menyebabkan iritasi ringan pada vagina atau vulva, pada seseorang yang memiliki kulit sangat sensitif atau alergi, daripada menyebabkan pertumbuhan jamur.

BACA JUGA: WHO Laporkan Ada 8 Juta Kasus Baru Tuberkulosis

Satu studi kasus lama tahun 2010 di Canadian Family Physician memang meneliti seorang wanita yang infeksi jamurnya hilang setelah mengganti tisu toilet yang diputihkan dengan tisu toilet yang tidak diputihkan. Namun, ini hanya satu kasus yang belum pernah terulang selama lebih dari satu dekade, jadi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.

Ross mengatakan jika tidak mengalami rasa gatal atau iritasi atau infeksi jamur yang berulang, maka tidak ada alasan untuk membuang tisu toilet atau menggantinya dengan merek baru.

"Jika Anda mengalami infeksi jamur yang berulang, tidak ada salahnya mencari merek yang bebas pewangi, bebas pewarna, tidak diputihkan, atau terbuat dari bahan alami untuk meminimalkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan," katanya.

Karena infeksi jamur dapat disebabkan oleh belasan penyebab (secara harfiah) yang berbeda, termasuk kebiasaan makan, sistem kekebalan tubuh, dan pilihan pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement