Minyak Zaitun Bagus untuk Kesehatan, Tapi Tidak Perlu dengan Meminumnya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Mengonsumsi minyak zaitun, khususnya minyak zaitun murni memang dapat membantu meningkatkan kesehatan. Mulai kesehatan jantung, mengatur kolesterol, meredakan peradangan hingga mendukung kesehatan pencernaan.
Hanya saja, menurut Aderet Dana Hoch, RD, ahli diet terdaftar dan pendiri Dining with Nature bukan berarti konsumsi minyak zaitun dengan cara meminumnya. "Tetapi itu tidak berarti Anda perlu meminumnya dalam takaran standar 1,5 ons," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran Popsugar pada Jumat (22/11/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Dokter Spesialis Anak Sebut Kipas Angin dan Mandi Malam Bukan Penyebab Pneumonia
"Mengapa? Karena manfaat ini dapat diperoleh dengan mudah dengan memasukkan minyak zaitun ke dalam hidangan yang dimasak dan makanan seimbang," ia menjelaskan.
Ahli diet terdaftar di Everflex Fitness Avery Zenker, RD menyampaikan bahwa lemak tak jenuh tunggal yang sehat, antioksidan, dan polifenol dalam minyak zaitun memiliki efek positif pada mikrobioma usus.
Unsur-unsur dalam minyak zaitun, ia melanjutkan, juga baik untuk kesehatan kulit, integritas membran sel, dan penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak. "Tetapi, sekali lagi, takaran minyak zaitun murni tidak diperlukan untuk mendapatkan manfaat ini," kata Zenker.
Maddie Pasquariello, RD, ahli diet terdaftar pendiri Nutrition With Maddie, juga menyampaikan bahwa manfaat kesehatan dari minyak zaitun dapat diperoleh tanpa meminum langsung minyak zaitun.
Jika tujuannya untuk mengoptimalkan kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan fungsi pencernaan, ia mengatakan, maka lebih penting menggabungkan olahraga teratur dengan konsumsi beragam makanan dengan banyak buah dan sayuran kaya serat dan lemak sehat serta pembatasan makanan olahan.
Zenker menyampaikan bahwa minyak zaitun pada dasarnya bisa membantu melumasi usus, jadi terlalu banyak minyak zaitun yang terkonsentrasi malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan mual.
"Orang yang rentan terhadap refluks asam dan mereka yang memiliki masalah kandung empedu juga harus menjauhi tren ini, karena makanan berlemak tinggi, termasuk minyak zaitun, dapat memperburuk gejala dan menyebabkan komplikasi," ia menjelaskan.
Ia menambahkan, minyak zaitun juga bukan camilan yang mengenyangkan meskipun mengandung 376 kalori dan 43 gram lemak per porsi 1,5 ons serta tidak menawarkan mikronutrien yang signifikan.
"Lebih baik ngemil sumber lemak sehat lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan alpukat," katanya.
Menurut dia, lebih baik menggunakan minyak zaitun untuk memasak, mencampurkan minyak zaitun ke saus salad atau bumbu rendaman, atau menyiramkannya ke roti segar.
Hoch juga menyarankan minyak zaitun tidak dikonsumsi secara terpisah. "Karena, makanan paling baik dicerna dan diserap sebagai bagian dari makanan utuh dan seimbang yang mencakup berbagai nutrisi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Advertisement