Advertisement

Promo Desember

Ngeri! 11.000 Anak Didiagnosis Kanker Per Tahunnya

Newswire
Kamis, 19 September 2024 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Ngeri! 11.000 Anak Didiagnosis Kanker Per Tahunnya Ilustrasi - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Dokter spesialis Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Yaulia Yanrismet mengatakan setiap tahunnya di Indonesia terdapat 11.000 anak yang didiagnosis menderita kanker.

Bahkan seringnya, kata dia, ditemukan sudah pada stadium lanjut dan bermetastasis.

Advertisement

Yaulian mengatakan bahwa menurut data WHO, tiap tahunnya secara global terdapat 400.000 anak dan remaja yang didiagnosis mengidap kanker. "Kalau misalnya kita anggap warga dunia ada beberapa miliar memang ini terkesan jumlahnya kecil. Cuma, memang kecil, tetapi memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi," katanya melalui keterangan resmi, Kamis (19/9/2024).

Dia menyebutkan, di Indonesia sendiri kurang lebih 11.000 anak per tahun yang terdiagnosis kanker, dan jumlah itu tidak termasuk anak-anak yang tidak terdiagnosis yang berada di daerah-daerah.

Padahal, katanya, data WHO pada 2009, 40% kematian karena kanker dapat dicegah sebenarnya jika sudah terdiagnosis sejak awal.

Yaulia menjelaskan bahwa prevalensi kesembuhan kanker pada anak di Indonesia hanya sekitar 20%-35%, karena sejumlah hal, seperti mitos yang masih dipegang sejumlah orang serta terlambat dalam mencari pertolongan medis.

"Keterlambatan diagnosis itu kembali lagi ke masalah datangnya terlambat, atau di fasilitas kesehatan dasarnya itu tidak memiliki alat-alat untuk diagnosis, sehingga harus dirujuk berjenjang sampai rumah sakit yang memiliki fasilitas," katanya.

"Yang selanjutnya, kurangnya pengetahuan. Baik masyarakat, ataupun tim medis yang ada di daerah-daerah yang di luaran," katanya.

Dia menjelaskan, di Indonesia jenis kanker paling banyak ditemukan pada anak adalah leukemia atau kanker darah, lymphoma atau kanker kelenjar getah bening, dan brain tumor atau tumor otak.

Terkait dengan penyebab kanker, katanya, hingga kini tidak diketahui secara pasti, namun diduga akibat adanya kelainan proses genetik atau ada mutasi akibat sejumlah pemicu seperti lingkungan tidak sehat, paparan radiasi, makanan yang tidak baik, dan infeksi virus.

Hanya satu kanker yang diketahui penyebabnya, katanya, yaitu kanker serviks, yang disebabkan oleh virus HPV. "Makanya sekarang anak-anak usia sekolah itu sudah diberikan vaksin HPV," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY

News
| Jum'at, 13 Desember 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement