Advertisement
Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan Warnai Artjog 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemitraan Artjog dengan Bakti Budaya Djarum Foundation tahun ini menghadirkan presentasi karya instalasi mix-media hasil kolaborasi Nicholas Saputra, Happy Salma, (alm.) Gunawan Maryanto dan Iwan Yusuf yang berjudul Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan.
Karya ini merupakan alih wahana dari buku tafsir dan terjemahan Serat Centhini yang dilakukan oleh Elizabeth D. Inandiak dan diterbitkan pada 2002. Ratusan orang menyimak dengan serius penampilan Didik Nini Thowok di panggung Jogja National Museum, Kamis (23/8/2024) malam.
Didik Nini Thowok bersama Elizabeth D. Inandiak (narator), Anon Suneko (komposer) dan Sarah Diorita (penampil) memadukan pertunjukan wayang golek dan lantunan tembang dari beberapa pupuh di dalam kisah tersebut.
Advertisement
Suguhan itu dibalut dalam seni tari yang ekspresif untuk mengajak penonton melihat kembali kisah Amongraga dan Tambangraras di sepanjang malam-malam itu secara interpretatif dan kontemplatif.
Didik menuturkan menyuguhkan karya Serat Centhini membuat dirinya melihat sesuatu yang berbeda. “Membedah imajinasi sehingga berkembang menjadi banyak hal menarik,” tuturnya dalam temu wicara dengan penonton seusai acara, Kamis.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengungkapkan kolaborasi Artjog dan Bakti Budaya Djarum Foundation dalam menghadirkan beragam bentuk kesenian di Artjog 2024 bertujuan untuk memberikan pengalaman baru bagi pengunjung pameran seni tahunan.
“Sejak 2019, Bakti Budaya Djarum Foundation telah bekerja sama dengan Artjog untuk menyediakan ruang bagi seniman-seniman muda di Indonesia dalam upaya menciptakan ekosistem seni pertunjukan yang kreatif dan mandiri,” ujarnya.
CEO dan Founder Artjog, Heri Pemad, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation kepada Artjog selama ini sebagai langkah konkret dalam membangun infrastruktur seni dan budaya.
“Sebuah peristiwa budaya ketika mendapatkan kesempatan dan semangat yang sama dari relasi, partner, atau dari siapapun rasanya seperti mendapatkan kawan satu frekuensi. Tentu kerja sama ini sangat membahagiakan di tengah kondisi kemandirian sekaligus keterbatasan dari teman-teman seniman dan penyelenggara acara seni dan budaya,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Klaim 160 Orang Keracunan Usai Santap Nasi Box di Kantor Kalurahan Patalan
- KA Bandara Raih Penghargaan The Best People Development
- Proyek JJLS Kelok 23 Mencapai 50 Persen, Jalan Berkelok dan Perbukitan Jadi Tantangan
- KPU Sleman Ganti Anggota PPK Kalasan, Begini Alasannya
- PSS Sleman vs Borneo FC: Ini Line Up Pemain, Hokky Caraka Cadangan
Advertisement
Advertisement