Advertisement
Orang Tiba-tiba Bisa Bersikap Agresif, Ini 5 Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Seseorang bisa bersikap agresif tanpa mengetahui alasan penyebabnya. Tiba-tiba saja dia menjadi kehilangan kendali tanpa menyadarinya.
Sebuah studi di Neuroscience News yang dilansir dari timesofindia menjelaskan perilaku agresif mungkin timbul berdasarkan penyebab tertentu, seperti stres, kelelahan, ketidakseimbangan hormon, atau kondisi kekejiwaan, kecemasan hingga depresi.
Advertisement
BACA JUGA: Tips Mengekspresikan Marah Secara Sehat
Keadaan emosional yang ekstrim menjadi alasan bagi otak untuk beradaptasi dengan situasi karena ini dapat membuat individu melakukan tindakan agresif tanpa kesadaran.
5 Faktor yang mendasari terhadap perilaku agresif
1. Stress dan frustasi
Stress dalam masalah pribadi atau masalah kerja dapat menyebabkan iritabilitas dan reaksi agresif. Ditemukan melalui penelitian bahwa stress intens memprovokasi reaktivitas emosional, yang pada gilirannya mengambil bentuk agresi.
2. Ketidakseimbangan hormon
Menurut organisasi kesehatan dunia, tingkat tinggi ata testosteron yang berfluktuasi dengan perilaku lekas marah, implusif, dan agresif. Sesuai dengan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penelitian juga menunjukkan bahwa kasus kadar testosteron yang tidak berkembang atau tinggi, hal itu mempengaruhi respon agresif.
BACA JUGA: 5 Cara Mengelola Emosi, Ada Menata Kamar
3. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
Sebuah studi dalam journal of studies tentang “alkohol dan obat-obatan” mengekplorasi bagaimana konsumsi alkohol berkontribusi terhadap perilaku agresif, terutama mengenai kekerasan dalam rumah tangga dan konflik sosial. Baca Juga Konsumsi Omega-3 Bantu Stabilkan Emosi Mudah 'Meledak'
4. Faktor Genetika
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa agresi mempunyai tanggung jawab genetik. Namun, hubungan ini tidak konklusif, karena beberapa penanda genetik membuat orang cenderung memiliki gaya respons agresif.
Secara khusus, gaya respons agresif meningkat ketika lingkungan dipengaruhi oleh stres. Studi McDermot, “Konstribusi Genetik dan Lingkungan terhadap Agresi” menjelaskan bagaimana faktor genetik dan lingkungan berkontribusi terhadap perilaku agresif.
5. Masalah Sosial
Pengalaman pelecehan, kekerasan, dan penelantaran di masa kanak-kanak dapat berdampak jangka panjang pada respons emosional dan memengaruhi perilaku agresif di kemudian hari.
Laporan WHO mengenai ACE melacak hubungan antara kekerasan pada masa kanak-kanak dan penelantaran serta peningkatan agresi, kekerasan agresif, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan bahkan kejahatan di masa dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI di Jogja ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen Hari Ini
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Rabu 30 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025
Advertisement
Advertisement