Advertisement
Alami Kelainan Langka, Pria Ini Tidur 300 Hari dalam Setahun
Advertisement
Harianjogja.com, JAIPUR—Seorang pria di negara bagian Rajasthan, India dijuluki Kumbakarna karena menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Bukan sedang bertapa, ataupun malas, hal ini terjadi karena pria itu mengalami kelainan langka.
Pukharam, 42, mengalami kelainan Axis Hypersomnia. Kondisi itu menyebabkan warga desa Bhadwa itu bisa tidur selama 300 hari dalam setahun.
Advertisement
BACA JUGA: Inovasi dari Jepang, Bantal Unik agar Karyawan Bisa Tidur Siang Nyaman di Kantor
Melansir India Today, warga desa pun menjulukinya Kumbakarna, karakter mitologi dari Ramayana yang terkenal dengan tapa tidurnya selama berbulan-bulan.
Pukhram didiagnosis mengidap kondisi ini 25 tahun yang lalu. Sejak itu, kondisi ini telah memengaruhi kehidupan sehari-harinya karena sulit membangunkannya begitu ia tertidur.
Axis Hypersomnia adalah gangguan tidur neurologis kronis yang menyebabkan kantuk di siang hari maupun jam tidur panjang selama lebih dari 9-10 jam dalam 24 jam, lapor Indian Express.
Menurut penelitian, Axis Hypersomnia terjadi karena fluktuasi protein otak yang dikenal dengan TNF-alpha.
“Awalnya, dia tidur lebih dari 5 hingga 7 hari sekaligus. Khawatir akan hal ini, kami mencari pertolongan medis, namun penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Lambat laun, kondisinya memburuk dan periode tidurnya meningkat dan sekarang dia tidur selama 20-25 hari sebulan," kata anggota keluarganya seperti dikutip dari India Today.
Sehari-hari seharusnya dia bekerja menjaga warung. Namun, dengan kondisinya itu, ia jadi lebih banyak tidur daripada bekerja. Di suatu hari, ia bisa tidur siang lalu terlelap hingga 20-25 hari berturut-turut.
BACA JUGA: Rahasia Orang Jepang Bisa Hidup Hingga Lebih dari 100 Tahun
Karena kelainan tersebut, Pukhram hanya mampu mengoperasikan toko kelontongnya lima hari dalam sebulan dan bahkan mungkin tertidur saat sedang bekerja. Bahkan aktivitasnya sehari-hari seperti mandi dan makan pun dilakukan oleh anggota keluarganya.
Pukhram mengatakan kepada ANI News bahwa ketika dia membuka tokonya setelah 20-25 hari, dia menemukan bungkusan koran tergeletak di luar. Dia mengetahui berapa hari dia tidur setelah menghitung kertas-kertas itu.
Ia mengatakan, meski sudah minum obat dan tidur berlebihan, ia sering merasa lelah dan tidak produktif. Gejala lainnya termasuk sakit kepala parah.
Meski kondisi Pukhram belum ditemukan obatnya, istrinya Lichmi Devi dan ibunya Kanvari Devi berharap agar ia segera pulih dan menjalani kehidupan normal seperti semula.
Dokter Birma Ram Jangid mengatakan bahwa hipersomnia hanya ditemukan pada sedikit orang dan merupakan gangguan psikologis.
“Sebaliknya, jika seseorang pernah mengalami cedera kepala atau tumor kronis di masa lalu, maka kondisi ini juga bisa terjadi. Kondisi ini hanya dilihat sebagai gangguan psikologis dalam buku atau ilmu kedokteran. Kondisi ini bisa diobati, dengan mendiagnosisnya sedini mungkin,” kata Dr Jangid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : India Today
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah 30 April 2024 dan Jadwal Donor Darah Besok di Wilayah DIY
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
- TPA Piyungan Ditutup Permanen Besok! Semua Depo Sampah Kota Jogja Hari Ini Dikosongkan
Advertisement
Advertisement