Advertisement
Profil dan Rute KA Turangga, Kereta Naas yang Bertabrakan dengan KRL Bandung Raya
![Profil dan Rute KA Turangga, Kereta Naas yang Bertabrakan dengan KRL Bandung Raya](https://img.harianjogja.com/posts/2024/01/05/1160514/20240105_0921102.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kereta api Turangga mengalami kecelakaan dengan KRL Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024) pagi ini di kawasan Cicalengka, Bandung. Tiga orang termasuk masinis dilaporkan meninggal dalam peristiwa ini.
Kereta Api Turangga selama ini menjadi salah satu moda transportasi perkeretaapiian yang sangat diandalkan oleh PT KAI. Selain belum pernah mengalami insiden, KA Turangga juga selalu setia melayani pelanggan.
Advertisement
Mengutip dari wikipedia.org, KA Turangga merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI). Kereta ini melayani relasi Bandung–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.
BACA JUGA: BREAKING NEWS, KA Turangga Adu Banteng dengan KRL Bandung Raya
Kereta api yang menempuh jarak sejauh 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 14 menit ini memiliki waktu keberangkatan dari stasiun awal pada malam hari dan tiba di stasiun akhir pada keesokan paginya serta kereta ini berlawanan dengan kereta api Argo Wilis.
Sejarah KA Turangga
Kereta ini pertama kali beroperasi pada 1 September 1995. KA Turangga melayani rute Bandung-Surabaya dengan layanan kelas bisnis plus dan eksekutif.
Sejak 11 Oktober 1999, KA Turangga hanya melayani kelas eksekutif dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta baru dari INKA keluaran 1999, sedangkan rangkaian kelas bisnisnya dimutasi ke Malang untuk pengoperasian kereta api Gajayana.
Sejak 19 Januari 2009, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta hasil penyehatan kereta buatan tahun 1960—sebagian besar warna tampak dalam kereta berwarna hijau.
Sejak pertengahan tahun 2018, rangkaian kereta berbahan baja nirkarat buatan Industri Kereta Api (INKA) digunakan untuk pengoperasian kereta api Turangga.
Dengan dikeluarkannya grafik perjalanan kereta api terbaru oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Kereta Api Indonesia mulai tanggal 1 Desember 2019, rute kereta api Turangga diperpanjang hingga Stasiun Gambir.
BACA JUGA: Kecelakaan KA Turangga Vs KRL Bandung Raya, Ini Tanggapan PT KAI
Per 1 September 2020, rute kereta api Turangga dikembalikan lagi menjadi seperti semula karena tingkat keterisian penumpang di rute Bandung–Jakarta dan sebaliknya menurun akibat pandemi Covid-19.
Mulai Tanggal 28 September 2022, bertepatan Hari Ulang Tahun PT Kereta api Indonesia ke 77 Tahun, Kereta api Turangga mengalami peningkatan kecepatan dari semula hanya 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
Mulai Tanggal 1 Juni 2023 bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023, KA Turangga saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Wilis, yang direncanakan 2 Trainset Kereta api Turangga ini akan dimutasi 1 Trainset ke Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) untuk keperluan pengoperasian Kereta api Manahan sedangkan 1 Trainset nya lagi telah dimutasi ke Depo Kereta Bandung (BD) itupun Kereta api Turangga juga diambil alih operasional ke Daerah Operasi II Bandung dari Daerah Operasi VIII Surabaya.
Pada tanggal 3 Juni 2023, dua hari setelah pemberlakuan Gapeka 2023 diikuti peluncuran layanan bagi kereta api lintas barat yaitu Argo Parahyangan, rangkaian kereta Panoramic di kereta api Argo Wilis dan Turangga di jalur selatan Pulau Jawa kini beroperasi setiap akhir pekan dan hari libur nasional dengan nomor KA 5 dan 6 untuk KA Argo Wilis serta nomor 65 dan 66 untuk KA Turangga.
Berikut Spesifikasi KA Turangga
Jenis layanan
Kereta api antarkota
Status
Beroperasi
Daerah operasi
Daerah Operasi II Bandung
Mulai beroperasi
1 September 1995
Operator saat ini
Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awal
Bandung
Stasiun akhir
Surabaya Gubeng
Jarak tempuh
696 km
Waktu tempuh rerata
10 jam 14 menit
Frekuensi perjalanan
Satu kali keberangkatan tiap hari pada jadwal malam
Jenis rel
Rel berat
Pelayanan penumpang
Kelas
Eksekutif
Pengaturan tempat duduk
50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif) kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasi
Ada
Fasilitas observasi
Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburan
Ada
Fasilitas lain
Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, dan selimut
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur
1.067 mm
Kecepatan operasional
70-120 km/jam
Pemilik jalur
Ditjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
65–66
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/11/1203838/whatsapp-image-2025-02-11-at-14.54.08.jpg)
Pembukaan Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Minta Masukan Fokus pada Kepentingan Masyarakat
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Kuatkan Peran Relawan Cegah Kekerasan Terhadap Anak
- Dinas Kebudayaan Gunungkidul Usulkan 13 Cagar Budaya Baru, Ini Daftarnya
- Dimulai Besok, Puskesmas di Jogja Bakal Layani 10 Orang Skrining Kesehatan Gratis
- Tak Terimbas Efesiensi Anggaran, Bantuan Keuangan Partai Politik di Sleman Justru Mengalami Kenaikan
- Desa Wisata Jadi Tumpuan Pengembangan Pariwisata di Zona Utara Gunungkidul
Advertisement
Advertisement