Advertisement
Kebiasaan Nonton Serial Secara Maraton Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kebiasaan menonton film atau serial drama secara maraton sampai lupa waktu bisa berdampak buruk bagi kesehatan menurut Dr Rajiv Mehta, wakil pemimpin bagian psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di India.
Sebagaimana dikutip dalam siaran Hindustan Times pada Kamis (6/2/2025), dia mengemukakan bahwa kemudahan mengakses tayangan melalui platform digital membuat orang susah berhenti menonton, terus tergoda menunda dengan "beberapa menit lagi" atau "satu episode lagi".
Advertisement
"Tayangan-tayangan dibuat sedemikian rupa sehingga berakhir dengan keadaan yang membuat penasaran dan penonton tidak ingin menunggu lebih lama untuk memecahkan teka-teki itu, terutama ketika episode berikutnya tersedia dengan mudah, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menonton lebih lanjut," kata dokter Mehta.
Dia menyampaikan bahwa menonton tayangan secara maraton memberikan aliran dopamin terus menerus, membuat penonton merasa senang dan memperkuat perilaku tersebut.
"Bagi sebagian orang, menonton secara maraton merupakan metode untuk melepaskan diri dari stres, kebosanan, emosi yang tidak diinginkan, atau melupakan masalah. Terkadang seseorang menonton karena tekanan teman sebaya dan untuk validasi sosial," katanya.
Dokter Mehta menyampaikan bahwa kebiasaan menonton secara maraton dapat disamakan dengan kecanduan jangka pendek, yang bisa menghambat kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan.
Menurut dia, kebiasaan ini bisa memunculkan dampak buruk bagi kesehatan, antara lain karena memicu gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
BACA JUGA: Pohon Tumbang di Karanganyar Menimpa Dua Mobil, Dua Orang Terluka
"Dampaknya bergantung pada durasi, frekuensi, dan intensitas menonton secara maraton. Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan, hubungan, dan pekerjaan," katanya.
"Begadang dapat memengaruhi pola tidur Anda, dengan konsekuensi lebih lanjut seperti kelelahan, gangguan fungsi kognitif, gangguan suasana hati, kecelakaan, dan kinerja yang buruk," ia menambahkan.
Menonton secara maraton menyita sebagian besar waktu, membuat orang kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan seperti berolahraga atau tidur tepat waktu.
Kondisi yang demikian, menurut dokter Mehta dapat memicu obesitas, nyeri sendi, serta risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Ia menyampaikan bahwa kebiasaan menonton secara maraton juga bisa berpengaruh pada kehidupan sosial, memicu masalah keluarga dan isolasi sosial.
"Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan merupakan penyebab dan akibat dari kebiasaan menonton berlebihan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menkopolkam Jamin Ketersediaan Kebutuhan Pokok Selama Lebaran 2025
Advertisement

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Pastikan Tidak Menerapkan WFA bagi ASN Jelang Libur Lebaran 2025
- 2.512 Calon Haji Reguler DIY Sudah Melunasi BPIH, Ini Data Lengkapnya
- Ekonomi Meningkat, Puluhan Keluarga di Seyegan Mundur Sebagai Penerima Bansos
- MGM Didorong Kembangkan Inovasi dan Ekosistem Merapi
- Warga Mlati Sleman Ditemukan Tinggal Kerangka di Indekos Bantul, Diduga Dibunuh Pacar
Advertisement
Advertisement