Advertisement
Ayah Bunda, Pola Asuh yang Buruk Salah Satu Pemicu Perundungan Anak
![Ayah Bunda, Pola Asuh yang Buruk Salah Satu Pemicu Perundungan Anak](https://img.harianjogja.com/posts/2023/11/10/1154523/3300361702.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pola asuh buruk menjadi salah satu penyebab terjadinya perundungan terhadap anak, yang beberapa waktu belakangan mulai marak.
"Banyak orang tua yang secara tidak sadar melakukan bullying terhadap anak-anak mereka," kata Psikolog Anak Universitas Padjajaran Fitrian Hararti, dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Cegah Perundungan di Kalangan Pelajar SMP, Disdikpora Kulonprogo Bakal Libatkan Polisi
Salah satu contoh perundungan yang dilakukan orang tua adalah membanding-bandingkan kemampuan anak dengan orang lain. Terlebih lagi apabila orang tua melontarkan komentar merendahkan untuk mendorong atau memotivasi anak.
"Misalnya 'kamu itu masa enggak bisa sih, si itu aja sudah bisa, ih cengeng gitu aja nangis.' Padahal setiap anak itu unik dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda," ujar Fitrian.
Menurutnya ketika di dalam rumah orang tua sudah terbiasa melakukan perundungan maka anak terancam menjadi korban dari tindakan serupa di luar rumah karena kurang kepercayaan diri.
Bahkan, ancaman yang lebih besar adalah anak meniru tindakan orang tuanya dan melakukan perundungan di luar rumah.
"Anak adalah peniru ulung dan orang tua adalah modelnya, jadi jangan berharap punya anak yang baik berakhlak mulia dan cerdas kalau orang tuanya sendiri tidak cerdas mendidik anak," katanya.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Berdasarkan Indeks Perlindungan Anak, Indonesia menargetkan menekan persentase anak usia dini yang pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak menjadi 3,47% pada 2024 setelah 3,64% pada 2020 dan 3,73% pada 2018.
Guna mencapai target tersebut, pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah menetapkan indikator persentase balita dengan pengasuhan tidak layak.
BACA JUGA: 7 Faktor Penyebab Orang Melakukan Bullying
Kementerian PPPA memiliki penguatan 257 layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk melakukan edukasi dan konsultasi konseling pengasuhan ke keluarga yang dilakukan oleh konselor dan psikolog.
Layanan tersebut diberikan guna melakukan perubahan perilaku orangtua agar bisa memberikan pengasuhan positif tanpa kekerasan sekaligus untuk memperkuat ketahanan keluarga, juga mendukung pencegahan anak dari kekerasan dan penelantaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/05/1203196/tni-ad.jpg)
Dukung Ketahanan Pangan, TNI AD Tingkatkan Status Lima Korem Jadi Kodam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kasus PMK Ternak Menurun, Pasar Hewan Imogiri Bantul Segera Dibuka Lagi
- Pemkab Gunungkidul Bakal Pangkas Anggaran Fisik hingga Rp61 Miliar
- Kapolres Gunungkidul Beri Penghargaan Penyelamat Korban Pantai Drini
- Sampah di Gunungkidul Diusulkan Diolah Jadi Keripik Bahan Bakar Pabrik Semen
- Kasus Siswa Tenggelam di Pantai Drini Berbuntut Panjang, Keluarga Korban Tewas Lapor Polisi
Advertisement
Advertisement