Salah Menggambarkan Karakter Arab, Tim Drakor King The Land Minta Maaf
Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Tim serial televisi drama Korea (drakor) berjudul King the Land meminta maaf usai mendapat kecaman baik di Korea Selatan maupun luar negeri karena dianggap salah menggambarkan karakter Arab.
Menurut laporan dari Korea Times, Jumat (14/7/2023), atas kekeliruan tersebut, tim produksi King the Land menyampaikan permintaan maaf kedua dalam waktu satu hari, yang terbaru ditulis dalam bahasa Arab, sebagai tanggapan atas protes itu.
Advertisement
Dalam sebuah episode yang ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu, seorang pria bernama Samir (diperankan oleh Anupam Tripathi) masuk ke sebuah hotel tempat karakter utama Cheon Sarang (diperankan oleh Im Yoon-ah) bekerja.
Samir mengungkapkan dia sebagai seorang pangeran dan terlihat berpesta di klub malam bersama wanita lain. Dia juga digambarkan sebagai sosok yang mata keranjang dan akhirnya membentuk salah satu bagian dari cinta segitiga bersama Goo Won (diperankan oleh Lee Joon-ho) saat dia secara terbuka mengungkapkan rasa sayangnya pada Cheon Sarang.
Episode King the Land tersebut memicu kemarahan di antara pemirsa internasional, mereka mempertanyakan pemahaman pembuat drakor itu tentang budaya Arab karena menggambarkan karakter Muslim yang bertentangan dengan praktik keagamaan dan minum alkohol. Sementara Samir tidak pernah terlihat minum di layar, dia duduk di meja penuh botol di sebuah klub malam.
Kritikus mengatakan karakter itu adalah karikatur yang sangat fiksi dan tidak meyakinkan tentang seorang pangeran dari dunia Arab.
BACA JUGA: TikTok Music Sudah Bisa Diputar di Indonesia, Cek Keunggulannya
Aktor India Anupam Tripathi yang berperan sebagai Samir juga menjadi sasaran pelecehan online akibat kontroversi tersebut. Produser "King the Land" mengatakan semua karakter, lokasi, dan nama yang digambarkan dalam serial drama tersebut adalah fiksi dan tidak dimaksudkan untuk mewakili tokoh atau negara mana pun dalam kehidupan nyata.
Namun, pernyataan mereka hanya menimbulkan reaksi negatif lebih lanjut. Kontroversi tersebut memberikan pukulan signifikan terhadap popularitas King the Land, yang merupakan acara non-Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix pada 2 Juli.
Dengan kritik yang meningkat, para produser merilis pernyataan permintaan maaf kedua, termasuk versi dalam bahasa Arab, mengakui bahwa mereka telah gagal mempertimbangkan perspektif penonton dari latar belakang budaya yang berbeda dan akan membuat perubahan yang diperlukan untuk menangani adegan yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
Advertisement
Advertisement