Advertisement

Catat! Kurang Tidur Ganggu Kinerja Otak

Arlina Laras
Selasa, 23 Mei 2023 - 16:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Catat! Kurang Tidur Ganggu Kinerja Otak Ilustrasi wanita tidur nyenyak - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Tidur memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia seperti membentuk ingatan, daya ingat, dan kesehatan fisik seseorang. 

Selama tidur, otak kita memproses informasi yang telah kita terima selama periode terjaga dan memperkuat hubungan antara sel-sel saraf yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru. Proses ini dikenal sebagai konsolidasi ingatan.

Advertisement

Kepala Urusan Medis Asia Selatan Sibasish Dey menjelaskan tidur dapat meningkatkan kekuatan ingatan manusia. Bahkan, tidur memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk dan mempertahankan ingatan kita.

Proses pembentukan ingatan terjadi selama tidur, dan tidur yang baik membantu memperkuat ingatan baru serta mengkonsolidasikan ingatan yang telah ada.

 “Manfaat tidur bagi memori ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dan penelitian ilmiah dalam satu abad terakhir juga mendukung temuan tersebut, di mana tidur dapat memperbaiki retensi dan pemanggilan ingatan dengan tingkat peningkatan sekitar 20 hingga 40 persen,” ujarnya dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com dari Indian Express, Selasa (23/4/2023).

Baca juga: Catat! Ini Wisata Tersembunyi di Kaliurang yang Layak Dikunjungi

Menurutnya, kekurangan tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu proses-proses ini dan berdampak negatif pada kemampuan dalam membentuk dan mengingat informasi.

Studi menunjukkan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas memainkan peran penting dalam konsolidasi ingatan, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan kemampuan kognitif dan performa kognitif secara keseluruhan.

efek kurang tidur pada otak

Bagaimana Hal Tersebut Bisa Terjadi?

Sibasish menyatakan bahwa proses konsolidasi ingatan terjadi selama fase tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement) yang terdiri dari N1, N2, dan N3 atau tidur gelombang lambat (Slow Wave Sleep/SWS).

Tidur gelombang lambat adalah fase tidur yang dalam dan nyenyak, di mana terjadi aktivitas restoratif biokimia. Fase ini merupakan sekitar 20-25 persen dari total waktu tidur kita.

Selama fase tidur gelombang lambat, otak kita melakukan pemrosesan informasi baru dan konsolidasi ingatan. Ini berarti otak mengatur ingatan dari hari sebelumnya, memisahkan informasi yang tidak penting, dan menyimpan informasi penting ke dalam bentuk memori.

Dalam proses ini, otak memperkuat hubungan antara sel-sel saraf yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru, serta mengintegrasikan ingatan tersebut ke dalam jaringan ingatan yang lebih luas.

Dengan kata lain, fase NREM atau tidur gelombang lambat berperan penting dalam membantu otak kita mengatur dan menyimpan informasi penting dari hari sebelumnya.

Selama tidur ini, otak juga menghilangkan ingatan yang tidak relevan atau tidak penting. Dengan demikian, tidur gelombang lambat memainkan peran krusial dalam mempengaruhi pembentukan dan pemeliharaan ingatan kita.

Dirinya menambahkan, apabila seseorang mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea, menyebabkan tidur yang terfragmentasi yang mengganggu siklus tidur dan mencegah individu memasuki fase N3 atau SWS (tidur gelombang lambat) dalam jangka waktu yang memadai.

Hal ini dapat mengganggu fungsi pemulihan biokimia dan memori. Selain itu, selama fase REM (Rapid Eye Movement), kita cenderung bermimpi dan mengkonsolidasikan ingatan kita.

“Jika seseorang mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea, tidur mereka akan terganggu dan tidak mencapai fase tidur gelombang lambat (SWS) dan fase REM dengan baik. Maka akan mengganggu fungsi ingatan dan kognisi, termasuk masalah dalam mengingat informasi, pemecahan masalah, dan kehilangan fokus,” jelasnya. 

dampak bahaya kurang tidur

Bahaya Kekurangan Tidur

Sementara itu Konsultan Senior, Neurologi, Fortis Hospital, Bannerghatta Road, Bangalore Krishnan setuju dengan pernyataan tersebut dan menekankan bahwa tidur mempromosikan konsolidasi pengalaman dan ide-ide. 

"Tidur yang buruk mengganggu konsolidasi ingatan dengan mengganggu proses normal di hipokampus (sebagian dari otak) yang mengandalkan tidur NREM dan REM untuk membangun dan mempertahankan ingatan," katanya.

Drain pun menambahkan bahwa koneksi saraf yang membentuk ingatan kita diperkuat selama tidur, terutama selama tidur NREM.

Namun, penting untuk memahami bahwa ada dua jenis ingatan - ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. 

"Kekurangan tidur terutama mempengaruhi ingatan segera atau ingatan jangka pendek. Namun, kekurangan tidur dalam jangka waktu yang lama bahkan dapat mempengaruhi ingatan jangka panjang," kata Dr. Kalyani Dilip Karkare, Konsultan, Neurolog dan Epileptolog, Manipal Hospital, Millers Road, Bangalore. 

Orang tidur dan gangguan tidur dapat terkait dengan berbagai gangguan neurologis seperti penyakit yang terkait usia, penyakit terkait demensia seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit neurodegeneratif seperti sklerosis multipel, dan stroke. Gangguan tidur pernapasan seperti sleep apnea juga dapat terkait dengan depresi, stroke, dan penyakit Alzheimer. 

Dengan demikian, hubungan antara tidur dan ingatan bersifat saling terkait dan dapat menjadi bagian dari spektrum yang sama.

kurang tidur karena bermain hp bisa  menyebabkan sakit

Ini cara tidur yang baik untuk mencegah efek negatif pada ingatan:

1. Tidur siang

Tidur setelah memperoleh pengetahuan baru merupakan metode terbaik untuk mempertahankannya. Hal ini karena ingatan yang telah terbentuk sepanjang hari dapat diperkuat saat tidur. Proses penghubungan antara ingatan baru dan lama juga terjadi saat tidur.

2. Tetap aktif secara fisik

Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Hal ini dapat membantu menjaga ketajaman ingatan Anda. Cobalah berjalan selama beberapa menit selama sepanjang hari jika Anda tidak punya waktu untuk berolahraga secara menyeluruh.

3. Menjaga rutinitas tidur yang baik

Penurunan kognitif telah dikaitkan dengan tidur yang tidak mencukupi atau tidur yang terganggu dan sering terputus. Beri prioritas untuk mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak. Dewasa seharusnya mendapatkan antara 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. 

Jika Anda sering terganggu tidur karena mendengkur, buatlah janji dengan profesional kesehatan Anda. Mendengkur dapat menunjukkan adanya gangguan tidur seperti sleep apnea.

4. Kurangi waktu penggunaan layar sebelum tidur

Setidaknya satu jam sebelum tidur, hindarilah penggunaan semua layar elektronik. Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik seperti televisi, tablet, telepon, dan komputer dapat meningkatkan kewaspadaan sementara menekan hormon yang mempromosikan tidur, seperti melatonin.

 5. Praktikkan self-care

Stres dapat memicu kelupaan, oleh karena itu penting untuk menetapkan harapan dan batasan dalam kehidupan Anda. Anda juga perlu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sehat. Mengambil waktu untuk bersantai sepanjang hari dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Persilakan Hasto PDIP Menyangkal Terlibat Kasus Harun Masiku, Penyidik KPK Tetap Siapkan Bukti

News
| Senin, 30 Desember 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Liburan, Berikut Perbandingan Harga Tiket Pesawat Garuda, Super Airjet, dan Citilink

Wisata
| Kamis, 26 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement