Advertisement
Kingdom of Us Tayang di Netflix, Kisah Keluarga yang Kehilangan Sosok Ayah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah film dokumenter garapan Netflix mengisahkan sebuah keluarga yang kehilangan sosok pemimpin keluarga mereka. Lucy Cohen sang sutradara ingin menunjukkan bagaimana keluarga Shanks yang ditinggalkan menghadapi kesedihan ini dengan cara yang berbeda-beda.
Sebelum tayang di Netflix pada 2017 silam, film dokumenter ini sempat tayang di London Film Festival. Tak hanya perihal menghadapi kesedihan film ini juga mengajarkan bagaimana pengidap gangguan autis juga punya empati.
Advertisement
Seperti ungkapan Osborn, satu-satunya putra di keluarga Shank mengatakan, “Kami memiliki begitu banyak empati, hanya saja kami tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu.”
Sinopsis Kingdom of Us
Kehilangan sosok ayah tentu suatu hal yang berat ditambah ketika sosok panutan ini melakukan bunuh diri. Kematian Paul Shanks pada 2007 itu meninggalkan Vikie, istrinya dan ketujuh buah hatinya–enam perempuan dan seorang laki-laki.
Baca juga: Hello Ghost, Film Korea Legendaris Dibikin Versi Indonesia
Kisah dimulai dengan adegan Paul Shanks seorang ayah sekaligus musisi yang begitu ceria, kerap kali bersenang-senang dengan anak, bahkan rasa cintanya begitu ketara dengan menciptakan lagu khusus untuk masing-masing anaknya.
Seiring waktu sosok lain dari Paul pun mulai tampak, sosoknya yang lebih dingin dan terobsesi untuk mengontrol. Setelah kehilangan Paul, keluarganya mesti menghadapi kesulitan finansial sekaligus kesedihan mereka.
Vikie sendiri adalah seorang advokat dan juru kampanye yang bekerja untuk pemahaman yang lebih baik tentang autisme dan kesehatan mental, bukan tanpa alasan hal ini ia lakukan karena; lima dari tujuh anaknya memiliki gangguan spektrum autis.
Selama menjalani proses penerimaan kepergiaan sang kepala keluarga, kerap kali ditampilkan rekaman dimana Vikie dan ketujuh anaknya menonton ulang rekaman dari kaset VHS maupun mendengarkan kaset audio untuk mengumpulkan ingatan ayah mereka perlahan terlupakan.
Sisi lain ada pula adegan bagaimana masing-masing anak menghadapi kesedihan mereka, seperti Kacie, Lorie, Mirie, Nikita, dan Pippa tampil bersama dalam pertunjukan bakat, menyanyikan lagu khusus didedikasikan untuk ayah mereka.
Namun disaat bersamaan Pippa sebagai anak bungsu hanya memiliki segelintir memori tentang sang ayah, membuat kesedihannya berkembang menjadi gangguan makan hingga percobaan bunuh diri sampai ia dilarikan ke rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement