Advertisement

Saat Kondisi Sulit, Waktu Terasa Berjalan Lebih Lama. Ternyata Ini Penjelasannya

Newswire
Rabu, 23 September 2020 - 13:17 WIB
Nina Atmasari
Saat Kondisi Sulit, Waktu Terasa Berjalan Lebih Lama. Ternyata Ini Penjelasannya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Dalam perjalanan hidup manusia, ada saat-saat ketika merasa bahagia dan di saat lain merasa sedih. Waktu berjalan lebih cepat saat kita merasa bahagia atau sedang menikmati momen yang menyenangkan.

Tapi sebaliknya, waktu kerap terasa berjalan sangat lambat saat kita melakukan kegiatan yang dibenci atau tidak disukai. Ternyata, hal tersebut ada penjelasannya lho!

Advertisement

Dikutip dari Metro, Selasa (22/9/2020) tim ilmuwan dari University of California, Berkeley telah menemukan bahwa kelelahan pada neuron yang sangat sensitif di otak biasa mengubah persepsi atau pandangan seseorang tentang waktu.

Baca juga: Jangan Menikah Kalau Kamu Merasakan Hal Ini! Mungkin Dia Bukan Jodohmu

Penelitian yang sudah diterbitkan dalam Journal of Neuroscience ini mengungkap neuron yang dikenal dengan supramarginal gyrus tersebut berada di lobus parietal, terletak di bagian atas dan belakang kepala. Saat neuron ini terus bekerja, pandangan seseorang terhadap waktu tidak lagi akurat.

Penelitian ini didapatkan setelah peneliti melakukan pemindaian otak pada 18 lelaki dan perempuan berusia 18 hingga 27 tahun. Pada awalnya peserta diperlihatkan lingkaran abu-abu dalam jangka waktu tertentu.

Setelah dipaparkan sebanyak 30 kali, mereka merespon uji coba ini dengan perkiraan waktu yang berbeda, saat diminta menebak berapa lama paparan itu berlangsung.

Baca juga: Jangan Pakai Makeup Kadaluwarsa, Dampaknya Mengerikan!

Pada pecobaan pertama saat lingkaran abu-abu disodorkan dalam waktu lama, peserta cenderung mengaggap waktu berlangsung lebih cepat dari waktu sebenarnya.

Namun pada percobaan kedua saat dipaparkan dengan durasi yang lebih singkat peserta cenderung menjawab waktu lebih lama dari kenyataanya.

Karena lingkaran abu-abu ini diperlihatkan selama 30 kali berturut-turut, membuat neuron di otak menjadi lelah dan persepsi terhadap waktu jadi melenceng lebih lama. Ini artinya peserta yang bosan melihat lingkaran dalam waktu lebih lama, maka waktu bagi mereka berjalan sangat lambat.

Sedangkan jika mereka belum bosan di percobaan pertama karena neuron belum lelah maka waktu berjalan seolah lebih cepat. Jadi kesimpulannya, lambat tidaknya waktu bergantung pada kelelahan neuron di otak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement