Advertisement
Musim Hujan Picu Rasa Lapar Lebih Cepat, Ini Sebabnya
Foto ilustrasi musim hujan. - Foto dibuat oleh AI - StockCake
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Musim hujan tidak hanya membawa cuaca dingin, tetapi juga memicu rasa lapar lebih cepat karena tubuh bekerja ekstra menjaga suhu dan keseimbangan energi.
Saat musim hujan, tubuh menyesuaikan diri dengan mengarahkan lebih banyak energi untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat agar organ-organ dapat berfungsi secara optimal. Kondisi inilah yang membuat tubuh lebih cepat membutuhkan asupan energi tambahan.
Advertisement
Makanan yang dikonsumsi membantu tubuh tetap hangat karena proses pencernaan, penyerapan, dan metabolisme nutrisi membutuhkan energi yang menghasilkan panas melalui mekanisme diet-induced thermogenesis.
Cuaca dingin juga dapat menurunkan produksi serotonin karena tubuh menerima lebih sedikit paparan sinar matahari. Penurunan neurotransmitter ini memengaruhi suasana hati, nafsu makan, hingga kualitas tidur.
BACA JUGA
Ketika kadar serotonin menurun, tubuh menjadi lebih cepat merasa lapar dan lebih sulit merasa kenyang meskipun sudah makan. Oleh sebab itu, rasa lapar yang muncul lebih sering saat musim hujan atau cuaca dingin merupakan respons alami tubuh yang membutuhkan tambahan energi.
Ketika energi tambahan masuk, sebagian digunakan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat agar organ-organ penting berfungsi dengan baik. Sementara itu, kelebihan kalori yang tidak terpakai akan disimpan oleh tubuh sebagai cadangan energi.
Meskipun makanan kini mudah diperoleh sepanjang tahun, penelitian menunjukkan tubuh manusia masih memiliki insting biologis lama untuk menyimpan energi saat menghadapi cuaca dingin. Perubahan hormon yang terjadi ketika temperatur menurun juga membuat tubuh lebih mudah menimbun energi.
Dilansir dari laman The University of Queensland, dalam ilmu nutrisi, berat badan dipengaruhi oleh keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan untuk aktivitas sehari-hari. Jika tubuh menerima lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, sisanya akan disimpan dalam bentuk lemak.
Penelitian juga menemukan bahwa kenaikan berat badan lebih berpotensi terjadi ketika tubuh berada dalam kondisi seolah bersiap menghadapi kekurangan makanan, seperti saat cuaca dingin ekstrem. Pada masa lampau, mekanisme ini membantu manusia bertahan hidup ketika makanan sulit ditemukan di musim dingin.
Tidak mengherankan jika cuaca dingin memicu peningkatan nafsu makan dan membuat seseorang ingin menyantap berbagai jenis makanan.
Untuk menjaga kesehatan sekaligus memenuhi kebutuhan energi selama musim hujan atau cuaca dingin, berikut pilihan makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi:
• Minuman hangat
Minuman hangat seperti teh atau air hangat dengan perasan lemon dapat membantu tubuh terasa lebih hangat dan membuat kenyang lebih lama.
• Sup sayuran
Pilih sup berbasis kaldu dibandingkan sup krim, serta sup yang kaya sayuran hijau, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
• Buah kaya vitamin C
Selama musim hujan, sistem kekebalan tubuh dapat menurun. Konsumsi buah kaya vitamin C seperti jeruk, mangga, lemon, dan kiwi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
• Salmon dan tuna
Salmon dan tuna mengandung vitamin D tinggi yang membantu menjaga kondisi tubuh meski paparan sinar matahari berkurang akibat cuaca hujan.
• Sayuran cruciferous
Brokoli, kembang kol, dan mentimun merupakan sayuran kaya vitamin C yang membantu menjaga imunitas tubuh selama hari-hari hujan.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




