Advertisement
Ekstrak Spearmint Berpotensi Dukung Fungsi Kognitif dan Daya Ingat
Foto ilustrasi teh mint. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kajian ilmiah terbaru menunjukkan bahan alami spearmint berpotensi mendukung fungsi kognitif, termasuk daya ingat, fokus, dan kecepatan reaksi mental, melalui kandungan polifenol yang berperan melindungi sel saraf.
Salah satu bahan alami yang tengah diteliti adalah Neumenti, ekstrak dari varietas khusus tanaman spearmint yang kaya polifenol.
Advertisement
Menurut Prof. Dr. Rimbawan, Nutrition Advisory Board (NAB) of Herbalife Indonesia, kandungan polifenol seperti asam rosmarinat dan asam salvianolat dalam spearmint berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi sel saraf dari stres oksidatif.
“Studi praklinis menunjukkan asam rosmarinat dapat membantu menekan stres oksidatif yang berpotensi merusak sel, serta mendukung perlindungan dan fungsi neuron. Senyawa ini juga diduga membantu transmisi sinyal antarsel saraf menjadi lebih efisien,” kata Rimbawan dalam keterangan di Jakarta, Senin (15/12/2025).
BACA JUGA
Ia menambahkan, polifenol yang terkandung dalam ekstrak spearmint tersebut telah diuji secara klinis untuk mendukung fungsi psikologis dan fungsi kognitif pada orang dewasa, yang merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan otak.
Sejumlah uji klinis acak dengan metode double-blind dilakukan pada kelompok usia berbeda. Pada kelompok usia 18–50 tahun yang melibatkan 142 partisipan sehat, konsumsi ekstrak spearmint dosis harian 900 miligram selama 90 hari dikaitkan dengan peningkatan kelincahan reaktif dan perhatian berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan perbaikan waktu reaksi dan pengambilan keputusan setelah tujuh hari penggunaan, serta peningkatan perhatian berkelanjutan yang lebih jelas setelah 30 hingga 90 hari dibandingkan kelompok plasebo.
Perhatian berkelanjutan sendiri merupakan kemampuan untuk tetap fokus pada suatu tugas dalam waktu lama tanpa mudah terdistraksi, yang penting dalam berbagai aktivitas harian seperti bekerja, belajar, maupun berkendara jarak jauh.
Sementara itu, pada kelompok usia 50–70 tahun dengan penurunan kognitif terkait usia, studi terhadap 90 partisipan menunjukkan dukungan terhadap memori kerja setelah 90 hari konsumsi. Memori kerja, yaitu kemampuan mengelola dan memproses beberapa informasi sekaligus, dilaporkan meningkat hingga 15 persen dibandingkan plasebo. Selain itu, penelitian juga mencatat adanya perbaikan dalam proses tertidur berdasarkan kuesioner kualitas tidur.
Meski demikian, temuan tersebut masih memerlukan kajian lanjutan untuk memahami dampak jangka panjang dan skala manfaatnya secara lebih luas. Para ahli juga mengingatkan bahwa dukungan terhadap fungsi kognitif dan kesehatan otak sebaiknya tetap dilakukan secara menyeluruh melalui pola makan seimbang, aktivitas fisik, istirahat cukup, serta pengelolaan stres yang baik, termasuk dalam pemanfaatan bahan alami spearmint.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





