Advertisement
Kolesterol Tinggi Ancam Usia Produktif, Waspadai Gejalanya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kolesterol tinggi tak hanya menyerang lansia, tapi juga usia produktif akibat pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik. Hal ini diutarakan dr Mariani Leman, Direktur PT NutriSains (Pharos Group).
"Menjaga kolesterol bukan hanya mencegah penyakit, tapi juga memastikan kualitas hidup tetap terjaga,” kata dokter Mariani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Advertisement
Ia mengatakan, kolesterol tinggi masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, satu dari tiga orang dewasa hidup dengan kadar kolesterol di atas normal, dan lebih dari separuhnya tidak menyadari kondisi tersebut karena sering kali tidak menimbulkan gejala.
Mariani mengungkapkan, situasi ini membuat kolesterol tinggi kerap disebut sebagai silent killer.
Ia menjelaskan, kadar kolesterol yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskular, seperti jantung lemah, hipertensi, hingga stroke.
Tidak hanya itu, kolesterol tinggi kini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga usia produktif. Gaya hidup sibuk, pola makan tinggi lemak seperti gorengan dan santan, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor risiko yang kini banyak ditemui pada kelompok muda.
BACA JUGA: Prabowo Tegaskan SOP Baru MBG, Semua Dapur Harus Uji Makanan
"Faktanya, banyak orang baru peduli setelah masalah datang. Padahal, kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala apa pun," ujarnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjaga kadar kolesterol dalam batas normal dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen.
Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia 2025, masyarakat diimbau melakukan upaya pencegahan penyakit melalui pola makan seimbang, rutin berolahraga, pemeriksaan kesehatan berkala, serta dukungan nutrisi tambahan yang tepat.
Suplemen makanan dengan kandungan Omega 3, 6, 9 dan GLA dinilai membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), sekaligus menjaga peredaran darah tetap lancar.
"Jangan tunggu sampai kolesterol memberi tanda bahaya. Omepros jadi pilihan praktis bagi mereka yang ingin menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung,” kata dokter Mariani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Minta Profesor Perbaiki Sistem Kebocoran Kekayaan Bangsa
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement