Advertisement
Dokter China Tanam Paru-paru Babi ke Manusia, Berfungsi 9 Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Operasi medis besar terjadi di China, di mana tim dokter berhasil melakukan transplantasi paru-paru babi ke tubuh manusia. Paru-paru yang ditanamkan tersebut berfungsi selama 9 hari.
Seperti dikutip Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com, dari Wion, mereka menghubungkan paru-paru babi hasil rekayasa genetika dengan seorang pria yang dinyatakan mati otak. Namun, paru-paru yang ditanamkan tersebut mengangkut oksigen ke dalam darah hingga sistem kekebalan tubuh dihancurkan.
Advertisement
Transplantasi ini merupakan bagian dari xenotransplantasi, sebuah proses di mana organ hewan digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan transplantasi. Metode ini memainkan peran penting bagi umat manusia, karena banyak pasien meninggal saat menunggu organ jika paru-paru mereka gagal berfungsi.
Para peneliti mendokumentasikan kasus ini dalam sebuah makalah yang telah melalui tinjauan sejawat, melacak paru-paru babi yang ditransplantasikan selama 216 jam, atau sembilan hari. Perkembangan ini memungkinkan para dokter untuk mengamati bagaimana sistem kekebalan tubuh manusia merespons organ babi dalam jangka waktu yang panjang, menurut sebuah laporan di Earth.com.
Operasi dan analisis diarahkan oleh ahli bedah utama, Jianxing He dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Guangzhou, yang kelompoknya bekerja dalam bedah paru-paru dan penelitian transplantasi di Guangzhou, Tiongkok. Menurut sebuah laporan di OPTN, Amerika Serikat melakukan 3.340 transplantasi paru-paru pada tahun 2024. Meskipun ada peningkatan, permintaan tetap tinggi, dan daftar tunggu panjang.
Proses Transplantasi
Dalam operasi eksperimental ini, para dokter mengangkat paru-paru kiri babi Bama Xiang yang dimodifikasi secara genetik, ras asli Tiongkok berukuran kecil yang umum digunakan dalam xenotransplantasi karena organ-organnya sangat mirip dengan ukuran manusia. Kemudian mereka menempelkan organ babi tersebut ke seorang pria berusia 39 tahun yang telah mati otak setelah paru-paru tersebut diedit beberapa kali dengan bantuan teknologi CRISPR, sebuah alat yang mengubah DNA dengan cara yang presisi.
Para ilmuwan memodifikasi paru-paru babi dengan menghapus tiga gen yang biasanya memicu reaksi imun yang kuat dan memasukkan tiga gen manusia yang mengatur pembekuan darah dan sistem komplemen. Paru-paru tersebut kemudian disambungkan melalui pembedahan ke saluran pernapasan dan pembuluh darah pasien menggunakan metode transplantasi standar, sementara paru-paru alami lainnya dibiarkan utuh untuk menjaga stabilitas dan memungkinkan pengumpulan data yang aman.
Setelah aliran darah kembali normal, paru-paru mulai bertukar gas dan pembacaan dari vena menunjukkan kadar oksigen normal, yang menunjukkan bahwa organ tersebut berfungsi pada tingkat dasar. Masalah paling serius muncul dalam 24 jam pertama—penumpukan cairan di jaringan, menyerupai disfungsi cangkok primer, komplikasi yang sering terlihat setelah transplantasi paru-paru.
BACA JUGA: BMKG: 2 Siklon Tropis Bawa Hujan Lebat di Indonesia
Pada hari ketiga dan keenam, tes menunjukkan aktivitas antibodi dan serangan sistem komplemen yang merusak jaringan. Meskipun beberapa perbaikan terlihat pada hari kesembilan, para peneliti memutuskan untuk mengakhiri percobaan dan mengangkat paru-paru untuk penelitian lebih lanjut.
Perkembangan terkini transplantasi ginjal babi pada manusia telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Seorang pasien berhasil hidup lebih dari enam bulan dengan ginjal babi yang ditransplantasikan.
Menimbulkan Kompleksitas
Namun, paru-paru menimbulkan risiko yang lebih besar karena kompleksitas biologis yang berbeda, sehingga perkembangan ginjal tidak ditransfer secara langsung. Namun, terobosan ginjal menunjukkan bahwa modifikasi genetik yang dirancang dengan cermat dan terapi obat yang disesuaikan dapat memperluas penerimaan organ hewan.
Jika para peneliti berhasil mengidentifikasi keseimbangan yang tepat antara suntingan gen dan obat-obatan untuk transplantasi paru-paru, hal ini dapat menjadi transformatif. Pasien yang menderita kondisi seperti fibrosis kistik, fibrosis paru, atau emfisema berat dapat memperoleh pilihan yang saat ini tidak tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mentan Bocorkan 10 Merek Beras Premium Nakal, Ini Daftarnya
Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Mas Jos di Mantrijeron Kurangi Volume Sampah 2 Ton per Hari
- Gunungkidul Siapkan Rp450 Juta untuk Padat Karya 2025, Ini Lokasinya
- 873 Siswa Kulonprogo Peroleh Beasiswa PIP, DPR RI Siap Mengawal
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Gunungkidul Capai 93 Persen
- Bawaslu Bantul Awasi Coklit Terbatas Selama Dua Hari
Advertisement
Advertisement