Advertisement

Cara Hidup yang Lebih Baik Menurut Studi

Sirojul Khafid
Minggu, 07 September 2025 - 09:37 WIB
Sunartono
Cara Hidup yang Lebih Baik Menurut Studi Bahagia / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Studi selama empat puluh tahun menghasilkan dua jawaban. Temuan pertama mengatakan bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang bahagia. Sementara kebahagiaan bisa berasal dari mengejar kenyamanan, kepuasan, dan lebih banyak pengalaman menyenangkan daripada kesedihan.

Hal kedua menyatakan bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang bermakna, yang didasarkan pada tujuan, hubungan, dan membuat dunia menjadi lebih baik.

Advertisement

Namun baru-baru ini, para peneliti mengusulkan cara ketiga dalam mencari hidup yang baik dan menyenangkan. Hal ketiga tersebut berupa kehidupan yang kaya secara psikologis. Kondisi tersebut ditandai oleh pengalaman-pengalaman baru, wawasan yang mengubah perspektif, dan kompleksitas. Kekayaan psikologis juga lebih banyak berasal dari ketidaknyamanan dan tantangan, daripada kehidupan yang bahagia atau kehidupan yang bermakna secara terus menerus.

“Kami ingin menangkap lebih banyak tipe kehidupan baik yang eksploratif, penuh petualangan, dan kreatif,” kata seorang psikolog di Universitas Chicago yang pertama kali mengonseptualisasikan kekayaan psikologis, Shigehiro Oishi, dikutip dari The Washington Post, Rabu (20/8/2025).

Kebahagiaan, kata Oishi, dapat diibaratkan sebagai rata-rata pukulan. Pukulan bisa naik turun seiring dengan pengalaman baik dan buruk. Di sisi lain, kekayaan psikologis lebih mirip dengan momen-momen penting dalam karier, seberapa banyak kisah dan pengalaman menarik yang kita lalui sepanjang hidup. Ini dapat muncul dari perjalanan, bertemu orang-orang menarik, membaca buku, hingga mengatasi keadaan yang menantang.

BACA JUGA: Cara Pesan Tiket Sinar Jaya Shuttle ke Baron dan Parangtritis

Psikolog sosial di University of Florida, Erin Westgate, mengatakan kehidupan yang kaya secara psikologis adalah kehidupan yang menarik, yang mengajak kita meninggalkan zona nyaman dan terbuka untuk mengubah pikiran. "Rasanya tidak nyaman secara kognitif dan emosional ketika menyadari bahwa saya pikir dunia ini satu arah, dan sekarang saya menyadari bahwa dunia ini berbeda. Atau saya pikir saya satu arah, dan sekarang saya menyadari bahwa saya tidak seperti itu," katanya.

Dengan kata lain, lanjutnya, setiap jalan mungkin terdengar berbeda ketika disimpulkan di ranjang kematian seseorang. Kata-kata terakhir seseorang yang menjalani kehidupan bahagia mungkin adalah, “Itu menyenangkan!”
Seseorang yang menjalani hidup yang bermakna mungkin berkata, “Saya membuat perbedaan!” Kemudian bagaimana dengan seseorang yang menjalani kehidupan yang kaya secara psikologis? "Perjalanan yang luar biasa!"

Krisis Paruh Baya

Konsep kehidupan yang kaya secara psikologis bisa muncul melalui krisis paruh baya. Psikolog di Universitas Chicago, Shigehiro Oishi, meneliti kebahagiaan selama 20 tahun. Awalnya, dia bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah hidupku bahagia? Apakah hidupku bermakna?"

Oishi menjawab, "Ya". Namun ketika ia bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah ini hidup yang utuh? Apakah ini hidup yang penuh?" Dia tidak bisa menjawab iya.

Melalui penelitian mereka selanjutnya, Oishi dan rekan-rekannya menyadari adanya kesenjangan dalam literatur penelitian kesejahteraan. Kehidupan yang bahagia dan bermakna, lanjutnya, cenderung berorientasi pada stabilitas dan rutinitas. Oishi mengatakan kebahagiaan yang berkelanjutan bergantung pada tindakan-tindakan kecil yang berulang dalam kehidupan sehari-hari, sementara makna hidup bergantung pada upaya berulang untuk membuat perubahan di dunia.

Kekayaan psikologis, di sisi lain, menangkap dimensi kehidupan yang baik untuk pengalaman menarik dan baru, yang mungkin tidak selalu terasa sepenuhnya menyenangkan atau memiliki tujuan yang lebih tinggi.

“Saya pikir teori kekayaan psikologis adalah teori baru yang paling menarik dan mengasyikkan dalam ilmu kesejahteraan,” kata profesor psikologi di Universitas California, Sonja Lyubomirsky.

Cara mencari hidup lebih baik dengan kehidupan yang bahagia, kehidupan yang bermakna, dan kaya secara psikologis tidak mesti saling eksklusif atau saklek. Kehidupan yang baik dapat memiliki banyak dimensi, dan kita mungkin menempuh jalan yang berbeda pada titik yang berbeda dalam hidup kita.

BACA JUGA: Mahasiswa Unnes Meninggal Seusai Demo, Polisi Klaim Penyebabnya Kecelakaan

Dalam sebuah studi tentang obituari, Oishi, Westgate, dan rekan-rekannya menemukan bahwa kebahagiaan dan makna cenderung tidak berkorelasi. Di sisi lain, kehidupan yang kaya secara psikologis, "sering kali bermakna, tetapi biasanya bukan kehidupan yang super bahagia," kata Westgate.

"Masuk akal, setiap cerita yang bagus melibatkan tantangan atau masalah."

Oishi dan rekan-rekannya menemukan dalam sebuah studi menyatakan meskipun demikian, orang-orang percaya bahwa kehidupan yang kaya secara psikologis adalah kehidupan yang layak dijalani. Kebanyakan orang menginginkan ketiganya dalam kehidupan yang ideal, yaitu bahagia, menemukan makna, dan memiliki pengalaman menarik.

Namun, dalam hidup, "ada pilihan-pilihan yang saling bertentangan. Kita biasanya harus memprioritaskan di antara keduanya," kata Westgate.

Ketika peserta studi dipaksa memilih hanya satu jalan, mayoritas menginginkan kehidupan yang bahagia. Namun, 6,7% hingga 16,8% peserta memilih kehidupan yang kaya secara psikologis, menunjukkan bahwa ada orang yang menghargai pengalaman-pengalaman ini, bahkan dengan mengorbankan kebahagiaan atau makna hidup.

Bentuk Kehidupa

Dalam penelitian menyatakan bahwa orang yang lebih terbuka terhadap pengalaman baru, cenderung lebih mencari dan menjalani kehidupan yang kaya secara psikologis. Hal yang sama juga berlaku bagi orang yang ingin tahu.

Kekayaan psikologis berkaitan dengan kompleksitas kognitif yang lebih tinggi. Orang-orang yang menjalani kehidupan yang kaya secara psikologis cenderung berpikir lebih holistik dan mempertimbangkan gambaran besar. Hal itu lebih terkait dengan hasil kesehatan tertentu, seperti kepercayaan diri dalam mengatasi masalah dan dukungan sosial yang dirasakan, dibandingkan dengan kebahagiaan dan makna.

Menariknya, kekayaan psikologis dikaitkan dengan kecenderungan politik yang lebih liberal. Sementara orang-orang yang konservatif secara politik cenderung melaporkan menjadi lebih bahagia dan menemukan kehidupan mereka lebih bermakna.

Tidak Lebih Tinggi

Ada tiga cara mencari hidup lebih baik, yaitu dengan kehidupan yang bahagia, kehidupan yang bermakna, dan kaya secara psikologis. Tidak ada satu jalur yang diaggap lebih baik dari yang lain. Sebaliknya, masing-masing jalur menawarkan gambaran berbeda tentang seperti apa kehidupan yang baik, masing-masing dengan kelebihan dan tantangannya.

Bahkan bagi kelompok manusia yang memprioritaskan jalur lain, yang lebih mengandalkan pengulangan dan rutinitas, dapat memperoleh manfaat dari strategi kekayaan psikologis untuk. "Membantu mereka menyegarkan diri dan merasa segar kembali dalam mengejar kebahagiaan dan, mungkin, makna," kata Psikolog di Universitas Chicago, Shigehiro Oishi, yang juga menulis buku berjudul Life in Three Dimensions: How Curiosity, Exploration, and Experience Make a Fuller, Better Life.

Oishi menyarankan masyarakat untuk menikmati permainan. "Benar-benar biarkan diri kita pergi, terbukalah untuk bersikap bodoh terhadap diri sendiri," katanya. "Jangan terlalu serius."

BACA JUGA: Hasil Armenia vs Portugal: Skor 0-5, Cristiano Ronaldo dan Joao Felix Brace

Perlu juga, lanjutnya, menjelajahi lingkungan baru. Telusuri toko barang bekas atau toko buku bekas. Ikuti kelas komedi improvisasi. Cobalah untuk bermain dengan banyak hal. Minat dan saran orang lain dapat membuka seluruh dunia kemungkinan, kata Oishi.

"Saya pikir dengan mencoba mengatakan ya terhadap saran teman dan anggota keluarga, hal itu sendiri sebenarnya membuat hidup Anda jauh lebih kaya," katanya.

Profesor psikologi di Universitas California, Sonja Lyubomirsky, mengatakan tantangan, kejutan, spontanitas, bisa menghasilkan banyak hal luar biasa. “Jadi, ambillah risiko yang masuk akal dan bersikaplah lebih berani menghadapi berbagai hal,” kata Lyubomirsky.

Terimalah Ketidaknyamanan

Psikolog sosial di University of Florida, Erin Westgate, berpendapat orang-orang tahu hal-hal apa saja yang bisa memperkaya hidup mereka. Misalnya ada yang mengikuti les gitar atau bergabung dengan olahraga tertentu. Namun kita mungkin enggan melakukan hal-hal ini karena kita ingin berfokus pada hal-hal yang menakutkan.

Penting untuk diingat bahwa otak kita tidak hanya menikmati tantangan. Penelitian menunjukkan bahwa ketidaknyamanan belum tentu buruk. "Ketidaknyamanan adalah tanda bahwa Anda sedang berkembang," kata Westgate.

Mencatat Pengalaman

Manusiawi memang mudah melupakan petualangan seiring waktu. Namun, karena kehidupan yang kaya secara psikologis adalah akumulasi dari pengalaman-pengalaman yang kaya, penting untuk mencatat, memotret, dan membagikannya dengan orang lain untuk melestarikan kenangan seseorang.

“Selama Anda mengkurasi dan menyimpan pengalaman Anda dalam memorabilia psikologis Anda, maka Anda memperkaya diri sendiri setiap hari,” kata Oishi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Pejabat Korsel Temui 475 Pekerja Hyundai Ditangkap Imigrasi AS

Pejabat Korsel Temui 475 Pekerja Hyundai Ditangkap Imigrasi AS

News
| Minggu, 07 September 2025, 18:17 WIB

Advertisement

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Wisata
| Minggu, 07 September 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement