Advertisement

Hampir 21 Persen Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Kehadiran Peran Ayah

Newswire
Kamis, 10 Juli 2025 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Hampir 21 Persen Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Kehadiran Peran Ayah Anak/anak. / Ilustrasi dibuat oleh AI ChatGpt

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 20,9 persen anak-anak di Indonesia atau hampir 21 persen, didapati tumbuh tanpa kehadiran peran ayah atau fatherless.

Data dini diungkap Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji. Menurut Wihaji, kondisi ini menyebabkan mereka mengalami hambatan perkembangan emosi, sosial, dan kognitif.

Advertisement

"Rata-rata anak sekarang lebih asyik ngobrol dengan ibu. Hal ini membuat 20,9 persen anak tumbuh tanpa peran ayah yang aktif," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Berdasarkan data UNICEF tahun 2021, penyebab 20,9 persen anak di Indonesia tidak memiliki figur ayah tersebut di antaranya akibat perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang mengharuskan mereka tinggal jauh dari keluarga.

Sedangkan berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun yang sama juga menunjukkan hanya 37,17 persen anak usia 0–5 tahun dibesarkan kedua orang tua secara bersamaan.

"Peran ayah dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Namun, dalam banyak kasus, peran ayah sering kali terabaikan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah. Akibatnya, pengasuhan dan pendidikan anak lebih banyak dipikul ibu, sementara ayah cenderung kurang terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak," katanya.

BACA JUGA: Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG

Menurutnya, keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah sering kali terlupakan. Keterlibatan ayah dalam keluarga seharusnya bukan sekadar peran tambahan, melainkan bagian penting dalam menciptakan generasi emas yang sehat secara mental dan sosial.

Maka, untuk mengatasi masalah tersebut, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang dirancang untuk meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja.

Wihaji juga menegaskan pentingnya pengasuhan emosional dan pendampingan di masa remaja. Melalui GATI, pemerintah ingin membangun kesadaran bahwa kehadiran ayah dalam proses tumbuh kembang anak dan pendampingan mereka sangatlah penting, yang menjadi kunci untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas serta melahirkan generasi-generasi yang berkarakter.

"Saat ini, generasi muda Indonesia marak dikaitkan sebagai generasi stroberi. Program GATI ini diharapkan dapat mengatasi maraknya fenomena tersebut, yakni generasi yang lemah, tidak tahan uji, mudah hancur ketika dalam tekanan layaknya buah stroberi. Peranan ayah dalam pengasuhan akan membantu mewujudkan generasi berkarakter dan berkualitas yang siap menyongsong bonus demografi," tuturnya.

Berbagai menu program GATI yang disiapkan oleh Kemendukbangga/BKKBN di antaranya melalui pendekatan kegiatan layanan konseling yakni pada web Siapnikah dan Satyagatra, dan pendekatan berbasis komunitas untuk para penggiat dan komunitas melalui Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan (Kompak Tenan).

Kemudian, pendekatan melalui Desa/kelurahan Ayah Teladan (Dekat) di Kampung Keluarga Berkualitas, serta pendekatan melalui basis sekolah yakni Sekolah Bersama Ayah (Sebaya). Inisiatif-inisiatif tersebut, menurutnya, tidak hanya inovatif, tetapi juga sangat relevan dalam membentuk budaya pengasuhan yang berkeadilan gender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu Asal Jogja

News
| Kamis, 10 Juli 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025

Wisata
| Rabu, 09 Juli 2025, 14:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement