Advertisement

Ini Durasi Tidur yang Disarankan Dokter Anak untuk Bayi

Newswire
Kamis, 15 Mei 2025 - 22:27 WIB
Maya Herawati
Ini Durasi Tidur yang Disarankan Dokter Anak untuk Bayi Bayi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Durasi tidur yang ideal berdasarkan usia dari bayi atau newborn hingga anak-anak berbeda dengan remaja dan orang dewasa. Hal ini disampaikan dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia Yuni Astria.

Menurutnya, pada bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.

Advertisement

"Jadi 16 sampai 20 jam untuk newborn 0 sampai 1 bulan itu adalah tidur dan itu nanti bisa terbagi menjadi beberapa kali sesi tidur sepanjang hari. Kalau untuk newborn sampai sekitar 3 bulan biasanya itu kebanyakan masih fase REM (Rapid Eye Movement) justru," kata dr Yuni Astria dalam diskusi mengenai tidur anak, di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Ia menyampaikan seiring bertambahnya usia, proporsi tidur fase non-REM (non-Rapid Eye Movement) mulai meningkat, dan akan lebih dominan saat anak memasuki usia 3 tahun ke atas.

Kemudian, pada anak 6 sampai 11 tahun durasi tidur yang disarankan sekitar 10 hingga 11 jam per hari.

Ia menjelaskan bahwa tidur siang dan malam memiliki perbedaan fungsi. Pada malam ditujukan untuk restorasi sel memori, restorasi sel tubuh, daya tahan tubuh, metabolisme, fungsi kognitif dan hormon pertumbuhan, hal itu dihasilkannya pada fase tidur dalam (deep sleep).

Sementara, pada tidur siang, lebih ke arah anak untuk mengistirahatkan dirinya dari kelelahan dan membantu memenuhi total kebutuhan harian.

BACA JUGA: 2 Anggota Brimob Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal di Mulia Puncak Jaya

"Kalau misalkan semalam dia tidurnya sampai perlu 11 jam, mungkin kalau anak 6-11 tahun rasanya gak sekolah jadinya gitu, jadi dia perlu untuk membayar utangnya ditidur siang, itu adalah range ya. Nanti kalau sudah makin besar kebutuhan tidurnya makin sedikit, lebih rendah. Tapi tetap perlu kita penuhi, kayak di atas 12 tahun 9 jam per hari," jelasnya.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Karya Medika itu menambahkan dalam kondisi saat anak sedang sakit, gangguan tidur bisa saja terjadi. Namun, itu tidak serta-merta menghambat pertumbuhan anak.

"Kalau memang pun ternyata terbangun di saat malam karena sakit, itu tidak setiap hari harusnya masih bisa ditolerir tidak akan mengganggu gangguan pertumbuhan. Karena gangguan pertumbuhan juga faktornya banyak, selain tidur yang utama juga faktor nutrisi, sakit, infeksi berulang dan juga lingkungan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Blokir Konten dan Rekening Tidak Cukup untuk Memberantas Judi Online

News
| Kamis, 15 Mei 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya

Wisata
| Senin, 12 Mei 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement