Advertisement

Sebelum Donor Darah Tingkatkan Hemoglobin dengan Zat Besi

Newswire
Selasa, 25 Februari 2025 - 20:17 WIB
Maya Herawati
Sebelum Donor Darah Tingkatkan Hemoglobin dengan Zat Besi Donor Darah. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebelum mendonorkan darah hemoglobin (Hb) harus ditingkatkan dengan mengonsumsi zat besi dan gizi seimbang. Jika perlu juga mengonsumsi asam fola maltofer.

Hal ini diutarakan dokter spesialis patologi klinik RS Paru Rotinsulu Frany Charisma. Frany menyebutkan hal tersebut dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Selasa, sebagai respons bagi audiens yang menyebutkan ingin mendonorkan darah namun Hb-nya rendah, sering merasa pusing serta darah rendah.

Advertisement

Dia menyebutkan pertama perlu dicari tahu lebih lanjut penyebab kadar Hb yang rendah. Pada donor darah, kadar Hb yang diminta lebih tinggi, sehingga dia pun menyarankan konsumsi nutrisi serta tambahannya untuk meningkatkan zat besi dilakukan secara teratur, setidaknya hingga rasa pusing yang dialami sehari-hari berkurang terlebih dahulu sebelum donor darah.

Adapun hemoglobin adalah protein dalam darah yang mengikat dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Dia juga menyebutkan daging merah kaya akan zat besi dan hal itu perlu didukung dengan asupan protein, karbohidrat, mineral, dan lemak yang cukup.

Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan sejumlah alasan Hb rendah, contohnya kurangnya asupan zat besi, penyakit autoimun, dan thalassemia.

Pada thalassemia minor misalnya, kata dia, kondisi ini menyebabkan kelainan pada rantai penyusun Hb seseorang. Terdapat dua rantai yakni Alfa dan Beta, yang dapat membantu mengikat oksigen dengan baik.

Namun, katanya, pada thalassemia, salah satu rantainya tidak ada, sehingga digantikan oleh rantai lain yang kemampuannya mengikat oksigen tidak sebagus rantai yang seharusnya ada.

BACA JUGA: Final Liga 2: PSIM Jogja Diberi 17.000 Kuota Penonton, Panpel Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Suporter

Sementara kurangnya asupan zat besi, contohnya pada remaja putri, yang sering membatasi makanannya karena takut gendut. Terlebih, kata Frany, pada fase ini siklus menstruasi dimulai namun begitu baik, sehingga kehilangan darah.

Kurangnya asupan zat besi dan mikronutrien serta kehilangan darah, katanya, meningkatkan risiko para remaja putri ini terkena anemia.

Adapun pada penyakit autoimun, dia mencontohkan sel darah merah dapat dilapisi oleh antibodi yang berlebihan dan dihancurkan oleh tubuh, karena dianggap benda asing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PDIP Sebut Megawati Tidak Pernah Melarang Kepala Daerah Ikut Retreat, Hanya Menunda

News
| Selasa, 25 Februari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali

Wisata
| Sabtu, 22 Februari 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement