Advertisement
Karbohidrat Kaya Manfaat, Tapi Ingat Batas Konsumsinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh yang memberi tenaga bagi segala hal mulai dari otak hingga otot.
Menurut ahli gizi Seema Shah seperti dikutip dari Popsugar, Selasa (29/10/2024) saat tubuh memecah karbohidrat menjadi glukosa (gula), sel-sel tubuh kemudian menggunakannya sebagai energi segera atau disimpan untuk digunakan nanti.
Advertisement
Ini mencakup segala hal mulai dari tidur yang lebih baik hingga kesehatan mental dan usus yang lebih baik hingga peningkatan kinerja olahraga hingga hormon yang seimbang.
“Asupan karbohidrat sangat penting untuk kesehatan tiroid, seks, leptin, insulin, dan kadar hormon stres, serta kualitas tidur dan produksi serotonin," jelasnya.
Shah menyarankan agar mengonsumsi sekitar 40 hingga 50% kalori harian mereka dari karbohidrat, atau sekitar 200 hingga 250 gram berdasarkan diet 2000 kalori.
Sebagai referensi, satu cangkir beras merah mengandung 45 gram, satu cangkir gandum mengandung 27 gram, dan satu cangkir quinoa mengandung 39 gram.
Meskipun demikian, banyak orang mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak atau lebih sedikit dari kisaran rata-rata ini karena berbagai alasan, termasuk mengelola kondisi seperti PCOS atau diabetes tipe 2, atau jika mereka sedang pulih dari gangguan makan, jelas Shah.
BACA JUGA: Berikut Ini Tips Memperlambat Proses Penuaan pada Usia 40-an
“Wanita yang sedang menstruasi membutuhkan asupan karbohidrat yang cukup untuk mendukung produksi dan keseimbangan hormon seks yang sehat," jelasnya.
Ia juga mencatat bahwa Anda akan membutuhkan lebih banyak kalori dan karbohidrat jika Anda hamil untuk mendukung peningkatan pengeluaran energi dan kebutuhan bayi Anda yang sedang tumbuh.
Sementara di sisi lain diet rendah karbohidrat mungkin tidak cocok untuk sebagian orang. Diet rendah karbohidrat dapat berbahaya dalam jangka panjang bagi wanita dan atlet, yang perlu mengonsumsi cukup karbohidrat untuk mendukung proses fisiologis mereka.
“Pada atlet wanita, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan amenore — saat menstruasi Anda berhenti total. Hal ini kemudian dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Badan Gizi Umumkan 937 Dapur Disiapkan untuk Program Makan Bergizi Gratis Mulai 6 Januari
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Kamis 2 Januari 2025 di Sleman
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Kamis 2 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Selasa 2 Januari 2025 di Bantul
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Kamis 2 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
Advertisement
Advertisement