Advertisement
Pelan tapi Pasti, Melihat Kuda Adu Lambat di Pacuan Banei Keiba Jepang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Biasanya pacuan kuda mengandalkan kecepatan. Namun, pacuan kuda Banei Keiba di Hokkaido, Jepang justru adu lambat.
Pacuan kuda Banei Keiba di Hokkaido menunjukkan bahwa kecepatan bukanlah segalanya. Dalam perlombaan ini, balapan dilakukan oleh kuda pacu yang disebut banba.
Advertisement
Kuda banba tidak bertubuh lincah seperti kuda pacu biasanya. Bahkan, banba dua kali lebih berat dari kuda balap.
BACA JUGA: Jepang Punya Festival Kematian, Pengunjung Bisa Menjajal Tidur di Peti Mati
Saat balapan kuda Banei, kuda banba itu menarik kereta luncur seberat 600 kg. Para penonton hadir menyemangati kuda pekerja berotot yang bergerak dengan kecepatan seperti jalan cepat manusia. Para joki yang berdiri di atas kereta luncur berteriak dan mencambuk kuda dengan tali kekang yang panjang agar mereka terus melaju.
Tradisi ini sudah berlangsung lebih dari satu abad. Banei Keiba berkembang saat pemukim Jepang bermigrasi ke Hokkaido, pulau berpenduduk jarang dengan musim dingin yang panjang dan dingin.
Mereka mengandalkan kuda banba untuk membersihkan ladang, mengangkut barang, dan mengoperasikan tambang, serta mengadu kuda satu sama lain dalam permainan tarik tambang dan kontes lainnya di festival lokal.
BACA JUGA: Seekor Kucing American Shorthair Cetak Rekor Dunia Main Skateboard Tercepat
“Jika kuda ras dilahirkan untuk berlari, maka kuda banba dibiakkan untuk mengangkut barang. Mereka bekerja di ladang. Mereka bekerja untuk kami. Kami ingin meneruskan sejarah ini,” terang salah satu pelatih kuda, Yoshiyuki Hattori, dikutip dari South China Morning Post.
Ia juga membantah membantah tuduhan kekejaman, dan mengatakan makhluk kuat tersebut diperlakukan dengan hati-hati dan tidak dipaksa menarik beban melebihi kapasitasnya.
Bagi Hattori, balapan Banei “lebih dinamis” dibandingkan “pengalaman visual” balap kuda biasa. “Ini menggerakkan Anda secara fisik saat Anda bersorak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : SCMP
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Praktik Politik Uang Menggunakan eMoney? Ini Tanggapan Bawaslu Bantul
- Pakar: Kekayaan Alam dan Budaya Dominasi Portofolio Pariwisata, Pengembangan Butuh Banyak SDM
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 6 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Minggu 6 Oktober 2024, Berangkat dari Palur Lewat Jebres, Stasiun Balapan, Purwosari
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo, Minggu 6 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement