Advertisement

Hati-hati! Gangguan Kesehatan Mental Bisa Menyebar di Antara Kelompok Remaja

Newswire
Senin, 27 Mei 2024 - 08:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Hati-hati! Gangguan Kesehatan Mental Bisa Menyebar di Antara Kelompok Remaja Ilustrasi depresi. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Para peneliti mengatakan bahwa masalah kesehatan mental dapat ditularkan di antara kelompok sosial remaja, terutama gangguan yang terkait dengan suasana hati, kecemasan, dan pola makan.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli dikutip dari Medical Daily, Senin (27/5/2024) kemungkinan gejala depresi ditularkan dari satu individu ke individu lain dalam jaringan sosial.

Advertisement

BACA JUGA: Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah

Dalam studi besar terbaru yang melibatkan lebih dari 700 ribu siswa kelas sembilan dari 860 sekolah di Finlandia, para peneliti mengevaluasi penyebaran gangguan mental dalam jaringan sosial yang terbentuk oleh kelas sekolah.

Hasil yang diterbitkan dalam Jama Psychiatry mengungkapkan semakin banyaknya teman sekelas yang didiagnosis dengan gangguan mental, semakin tinggi risiko individu menerima diagnosis gangguan mental di kemudian hari.

"Kaitan yang diamati paling kuat selama tahun pertama penelitian. Ini tidak dijelaskan oleh sejumlah faktor yang terkait dengan orang tua, sekolah, dan daerah tempat tinggal. Kaitan tersebut paling nyata dalam kasus gangguan suasana hati, kecemasan, dan makan," kata Profesor Christian Hakulinen dari Universitas Helsinki dalam rilis berita.

Para peneliti memperingatkan bahwa hubungan yang diamati dalam studi tersebut tidak selalu bersifat sebab-musabab. Namun, studi tersebut tidak menyelidiki mekanisme di mana gangguan mental ditularkan antar individu.

Para peneliti berpikir bahwa peningkatan diagnosis di antara teman sebaya mungkin disebabkan oleh normalisasi pencarian diagnosis dan pengobatan. Semakin banyak orang mulai mendapatkan bantuan, semakin umum dan diterima, sehingga mengarah pada lebih banyak diagnosis.

"Mungkin saja, misalnya, ambang batas untuk mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental diturunkan ketika ada satu atau lebih orang dalam jaringan sosial Anda yang sudah mencari bantuan untuk masalah mereka. Bahkan, jenis normalisasi diagnosis dan pengobatan ini dapat dianggap sebagai penularan yang menguntungkan dari gangguan mental," kata Hakulinen.

Para peneliti percaya bahwa hasil studi ini akan membantu dalam intervensi dini dan pencegahan gangguan mental pada tahap remaja, periode perkembangan kunci di mana banyak gangguan mental kemungkinan terjadi.

"Memahami peran efek teman sebaya dalam masalah kesehatan mental pada awal kehidupan juga akan menawarkan alat untuk langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang lebih berhasil, sehingga mengurangi beban ekonomi dan sosial dari gangguan mental," tulis para peneliti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement