Advertisement

Ternyata di Sini Surganya Goni di Jogja

Sirojul Khafid
Selasa, 30 Januari 2024 - 10:17 WIB
Sunartono
Ternyata di Sini Surganya Goni di Jogja Goni jarang menjadi pemeran utama di suatu toko kerajinan. Omah Goni ingin menyediakan berbagai jenis goni, bahan kerajinan cantik dan ramah lingkungan. - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Goni jarang menjadi ‘pemeran utama’ di suatu toko kerajinan. Omah Goni ingin menyediakan berbagai jenis goni, bahan kerajinan yang bisa menjadi produk cantik dan ramah lingkungan.

Andika Rahmawati merupakan orang yang senang dengan segala rupa kerajinan. Sementara Felix Satya Adri Krisnugraha lama berkecimpung dengan isu lingkungan. Dalam kerajinan, Andika atau biasa dipanggil Akit, banyak bermain dengan berbagai bahan, salah satunya goni. Tidak hanya bisa menjadi kerajinan yang cantik, serat goni juga ramah lingkungan.

Advertisement

Hingga sekitar tahun 2020-an, belum ada (atau mungkin masih sedikit) toko kerajinan atau bahan baku yang fokus pada goni. Misalpun ada produk goni, seringnya masih menjadi bagian kecil dari sebuah toko kerajinan. Kemudian Akit mengajak Felix untuk membuat usaha yang fokus pada bahan baku goni.

BACA JUGA : Word Tourism Day, Dispar DIY Ajak Sektor Bisnis dan Kampus Kunjungi Sentra Ekraf

Sekitar akhir 2020, mereka berdua membuka toko online dengan nama Omah Goni. Felix yang kemudian menjadi manajer mempromosikan usahanya pada anggota komunitas serta teman-temannya.

“Baru buka Desember [2020] awal, di pertengahan Desember ada order yang cukup banyak. Waktu itu jemput bola dengan menghubungi teman yang bekerja di suatu perusahaan. Ternyata berminat, itu beneran nge-boost. Bisa deal [produk] sebanyak itu ternyata bisa, memang ada pasarnya,” kata Felix, saat ditemui di Omah Goni, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Jogja, Rabu (17/1/2024).

Respon pasar yang bagus membuat Felix dan Akit semakin optimis akan masa depan Omah Goni. Terlebih ada misi untuk semakin mempermudah produksi kerajinan yang ramah lingkungan. Banyak perusahaan atau komunitas yang memiliki visi misi sama, yang kemudian memesan produk mereka. Tidak hanya pesanan dalam skala besar, konsumen juga dari individu-individu.

Kebanyakan konsumen Omah Goni membeli bahan baku goni, untuk kemudian diolah lagi dengan berbagai bentuk. Secara tidak langsung, dengan menyediakan bahan baku goni, Felix dan Akit mengedukasi konsumen akan bahan kerajinan yang ramah lingkungan. Goni tidak melulu mendapat citra bekas karung yang kotor dan berdebu. Namun goni yang banyak jenisnya ini bisa cantik secara penampilan, dan ramah lingkungan secara bahannya.

“Banyak orang ngiranya goni itu kaya karung goni, karung bungkus beras yang kotor segala macem. Ada yang belum tahu bahan goni ada yang meteran, dan goni macem-macem bentuknya, dari anyaman beda, grade banyak jenisnya, sesuai kebutuhan, enggak itu-itu aja,” kata laki-laki berusia 39 tahun itu.

Omah Goni menyediakan goni meteran, tali goni, pita goni, dan berbagai produk kerajinan goni. Produk kerajinan goni seperti alas makan, taplak meja, parcel, hampers, tas, sampai topi. Produk juga bisa custom sesuai pesanan konsumen. Sehingga Omah Goni bisa memfasilitasi konsumen yang hendak menciptakan kreasinya.

Harga produk di sini mulai dari Rp10.000 sampai Rp200.000. Salah satu produk terlaris berupa bahan baku goni impor yang meteran. Dalam sebulan, khusus untuk jenis itu bisa laku hingga 50 meter. Belum lagi untuk produk lainnya, serta custom maupun pesanan souvenir.

Meski memiliki semangat ramah lingkungan, Omah Goni belum bisa 100 persen bebas plastik. Ada sedikit produk yang masih ada campuran plastiknya. Sementara untuk bagian plastik kemasan, mereka menggunakan plastik berbahan ketela, yang juga ramah lingkungan. Untuk kardus pengemasan, Omah Goni mengutamakan kardus bekas, agar manfaatnya lebih panjang, dan tidak menambah sampah.

“Misal ada potongan kecil [goni] kami keep, diolah lagi. Sebisa mungkin biar enggak terlalu banyak sampahnya, kami maksimalkan penggunaannya,” kata Felix.

BACA JUGA : DPKU Kota Jogja Dorong UKM Kolaborasi dengan BPDPKS Manfaatkan Hasil Riset Sawit

Setelah berjualan online sejak 2020, Omah Goni membuka toko offline-nya pada 2022. Berlokasi di Jalan Parangtritis Nomor 47, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Jogja, Omah Goni semakin melengkapi produknya. Toko ini juga sebagai ruang bertemu dengan konsumen.

Di samping promosi di media sosial, Omah Goni sering menjadi bagian dari pameran atau festival. Setiap pertemuan dengan berbagai kalangan, Felix juga memberikan kartu namanya. Kini pembeli melebar, tidak hanya dari masyarakat Jogja, namun juga daerah luar.  

Felix berharap ke depan Omah Goni semakin berkembang. “Harapannya Omah Goni bisa menjadi pusat goni dan bahan kerajinan di DIY dan Jawa Tengah. Misal orang-orang mau custom goni, larinya ke sini, bisa datang langsung dan lihat bahan. Kami enggak kaku harus bikin produk A, B, C, bisa dikreasikan, bikin karya bareng,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Daftar Tanggal Merah Mei 2024, Ada 2 Kali Libur Panjang

News
| Minggu, 28 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement