Advertisement
Anak Anda Sembelit? Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sembelit kronis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kesulitan buang air besar yang terus-menerus dan jarang buang air besar. Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap perkembangannya, termasuk pola makan rendah serat, asupan cairan yang tidak memadai, kurangnya aktivitas fisik, atau kondisi medis yang mendasari seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau hipotiroidisme.
Menurut Dr. Akash Chaudhary, Direktur Klinis dan Konsultan Senior sekaligus Gastroenterologi, Rumah Sakit CARE, Banjara Hills, Hyderabad, gejala sembelit kronis dapat berupa rasa tidak nyaman atau nyeri saat buang air besar, perasaan tidak tuntas dalam buang air besar, dan perut kembung.
Advertisement
Ganesh Shenoy, Direktur Akses Minimal, GI dan Bedah Bariatrik, Rumah Sakit Fortis, Cunningham Road, Bengaluru, mengatakan iklim yang tidak nyaman dan ketinggian menyebabkan peningkatan kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan, sehingga membuat penduduk berisiko mengalami dehidrasi.
Kurangnya hidrasi yang tepat dapat berdampak signifikan pada fungsi usus dan menyebabkan sembelit. Dehidrasi mengeraskan tinja sehingga sulit dikeluarkan.
Selain itu, kekurangan air dapat mengganggu kontraksi alami usus besar, sehingga semakin memperlambat proses pencernaan.
Pada anak-anak, sistem pencernaan yang kurang berkembang kesulitan mengonsumsi makanan olahan, sementara orang dewasa yang lebih tua bergulat dengan motilitas usus yang lebih lambat dan melemahnya otot dasar panggul.
“Sembelit dapat berdampak buruk pada kualitas hidup mereka. Intervensi dini dan penyesuaian pola makan adalah kunci dari kebiasaan usus yang sehat antar generasi.” Pengobatan berperan penting dalam mengatasi sembelit kronis.
BACA JUGA: Sembelit? Ini 10 Cara Alami Mengatasinya
Meningkatkan serat makanan, yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, membantu melancarkan buang air besar secara teratur.
Aktivitas fisik yang teratur, seperti jalan kaki (jogging), dapat merangsang fungsi usus. Menjalankan rutinitas kamar mandi yang konsisten, mengupayakan buang air besar pada waktu yang sama setiap hari, dapat melatih tubuh untuk mengatur buang air besar dengan lebih efektif.
Dalam beberapa kasus, suplemen serat atau pelunak feses yang dijual bebas mungkin disarankan, namun penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakannya secara teratur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 27 April 2024
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Advertisement