Advertisement
Cegah Serangan Jantung dengan Cek Kesehatan Secara Berkala Sejak Usia 25 Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKATRTA—Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu memantau kondisi kesehatan sejak dini, termasuk serangan jantung.
Selama ini penyakit jantung diidentikkan dengan menyerang pada lanjut usia. Tapi nyatanya banyak yang berusia muda juga terkena serangan jantung hingga meninggal dunia
Advertisement
Generasi muda saat ini semakin rentan terhadap penyakit jantung bahkan risiko serangan jantung.
Pergeseran paradigma ini memerlukan evaluasi ulang terhadap pendekatan kami terhadap skrining preventif, dengan menyarankan bahwa hal ini harus dimulai sejak usia 25 tahun.
Dilansir dari Times of India, pergeseran persepsi usia dan kesehatan didorong oleh beberapa faktor.
Pertama, meningkatnya fokus pada hidup sehat dan layanan kesehatan proaktif telah menyebabkan individu bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka pada tahap awal kehidupan.
Masyarakat kini lebih sadar akan pentingnya tes dan skrining preventif dalam mendeteksi potensi masalah kesehatan sebelum menjadi serius.
Aparna Bhanushali, kepala pertumbuhan dan dukungan ilmiah, Haystack Analytics mengatakan, selama beberapa dekade, usia 40 tahun identik dengan dimulainya pemeriksaan kesehatan yang komprehensif. Tonggak sejarah ini sering kali dianggap sebagai ambang batas ketika risiko kesehatan tertentu mulai menjadi lebih besar, dan tindakan pencegahan perlu dilakukan.
"Usia 40 tahun biasanya dikaitkan dengan tes-tes penting seperti mammogram, kolonoskopi, dan penilaian kardiovaskular. Meskipun tes-tes ini tetap penting, penelitian yang muncul telah memberi kita wawasan berharga yang menunjukkan pentingnya intervensi dini.” paparnya.
BACA JUGA: Polusi Udara Berpotensi Memicu Serangan Jantung
BACA JUGA: Ini Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda
Serangan jantung dan berbagai kondisi kardiovaskular terus menjadi masalah kesehatan global yang signifikan. Namun, baru belakangan ini peningkatan insiden masalah kardiovaskular di kalangan generasi muda teridentifikasi dan terdokumentasi.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, pola makan yang buruk, stres, dan faktor lingkungan berkontribusi terhadap perubahan yang mengkhawatirkan ini.
Ini adalah kenyataan yang mengejutkan bahwa penyakit jantung kini semakin umum terjadi di kalangan generasi muda.
Ini bukan sekedar masalah yang memprihatinkan; ini adalah seruan untuk segera mengambil tindakan. Faktor risiko yang tadinya dianggap identik dengan individu paruh baya dan lanjut usia, kini memengaruhi mereka yang berusia dua puluhan dan tiga puluhan.
Gaya hidup sedentary sudah menjadi hal yang lumrah di dunia modern. Kaum muda menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, baik untuk bekerja atau hiburan.
Aktivitas fisik tidak lagi menjadi prioritas, menyebabkan penambahan berat badan dan sejumlah masalah kesehatan terkait.
Selain itu, kenyamanan makanan cepat saji dan daya tarik camilan manis telah menyebabkan pola makan tinggi lemak trans, garam, dan gula. Pilihan makanan ini berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Tekanan kehidupan modern juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit jantung di kalangan generasi muda. Stres akademis, tekanan terkait pekerjaan, dan konektivitas terus-menerus yang disebabkan oleh teknologi telah menyebabkan peningkatan tingkat stres.
Stres kronis melepaskan hormon yang dapat merusak sistem kardiovaskular seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan penyakit jantung muncul di awal kehidupan.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo Bertemu dengan Ketua MPR Ahmad Muzani, Tak Ada Pembahasan Soal Mundurnya Hasan Nasbi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Berjuang Turunkan Angka Perokok Anak dan Remaja
- Harga Daging Ayam dan Cabai di Sleman Mulai Turun, Telur Masih Tinggi
- Sawah di Ngemplak Pakai Teknologi Gamahumat, Jumlah Bulir Padi Meningkat 62 Persen
- Pengadaan Mobil Dinas Bupati Sleman Masih Tunggu Kesiapan Penyedia
- Keberadaan Perbankan Untuk Dorong Perkembangan UMKM di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement