Advertisement
Ingat! Ini 8 Kebiasaan yang Dapat Merusak Organ Hati

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Liver atau hati memiliki berbagai peran penting bagi tubuh. Hati merupakan organ tubuh terbesar manusia yang terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah diafragma.
Dilansir dari Health, di antara banyaknya peran liver atau hati, beberapa pekerjaan yang paling terkenal termasuk menyaring darah tubuh, memproses nutrisi, dan menyimpan energi. Karena melakukan banyak fungsi, hati rentan terhadap serangan dari berbagai sisi.
Advertisement
Banyak faktor yang memengaruhi serangan hati, seperti kondisi kesehatan, obat-obatan, dan pola hidup.
BACA JUGA: Bunda, Perhatikan Tanda-tanda Sakit Liver pada Anak, Jangan Diabaikan
Kerusakan hati dikaitkan dengan banyak kondisi medis, seperti beberapa bentuk hepatitis, infeksi hati, kanker hati, penyakit Wilson, dan kerusakan akibat alkohol. Karena hati terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, gejala kerusakan hati bervariasi.
Kerusakan hati bisa menyebabkan sirosis, jaringan parut pada hati dan penurunan fungsi hati. Namun, sirosis merupakan tahap terakhir ketika seseorang menderita penyakit hati kronis.
Simak hal yang dapat merusak fungsi hati Anda:
1. Obesitas
Obesitas diperkirakan berperan dalam penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). NAFLD terjadi ketika terlalu banyak lemak disimpan di sel hati. Meskipun para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab kondisi ini, kondisi ini juga terkait dengan sindrom metabolik, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan obesitas.
2. Hepatitis
Hepatitis B dan C kronis bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker hati di seluruh dunia. Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi yang berarti Anda bisa tertular dari berbagi jarum suntik, hubungan seks tanpa kondom, dan transfusi darah. Menato dengan jarum kotor juga berisiko. Hepatitis B, yang juga menyebar melalui darah yang terinfeksi, tetapi lebih jarang terjadi pada orang dewasa karena vaksin sudah tersedia dan direkomendasikan untuk sebagian besar anak-anak.
3. Penyakit genetik
Genetika juga dapat berperan dalam kesehatan hati Anda. Penyakit keturunan hemochromatosis menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan sirosis dan akhirnya gagal hati. Lalu, penyakit Wilson yang menyebabkan penumpukan tembaga di dalam tubuh sehingga merusak tidak hanya hati tetapi juga otak dan organ lainnya.
4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun tertentu juga dapat mempengaruhi fungsi hati. Ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang hati, hal ini disebut hepatitis autoimun. Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan tubuh menyala sendiri, tetapi faktor genetik mungkin berperan.
Sirosis bilier primer (PBC) adalah penyakit autoimun lain yang biasanya menyerang orang yang dianggap berjenis kelamin perempuan saat lahir. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati jika tidak diobati.
5. Obat-obatan
Asetaminofen dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gagal hati dan bahkan kematian. Karena asetaminofen sering ditemukan dalam obat flu dan pilek yang dijual bebas, penting untuk diingat untuk memeriksa label bahan obat bebas yang Anda pakai.
Selain asetaminofen, obat lain juga bisa membahayakan hati Anda. Misalnya, penggunaan steroid anabolik (hormon pria yang digunakan beberapa atlet untuk meningkatkan kinerja mereka) dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan risiko kanker hati yang sedikit lebih tinggi. Lalu juga bat-obatan terlarang, termasuk heroin dan kokain, serta obat-obatan disosiatif (psikedelik), juga dapat menyebabkan kerusakan hati.
6. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker hati dan sirosis hati. Sebuah studi pada 2013 di Scandinavian Journal of Gastroenterology menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko sirosis hati terlepas dari asupan alkohol. Bahan kimia beracun dalam asap tembakau dapat menyebabkan peradangan dan sirosis.
7. Alkohol
Penyalahgunaan alkohol tetap menjadi penyebab utama sirosis dan penyakit hati berikutnya. Diperkirakan 10 hingga 15% peminum berat akan mengalami jaringan parut pada hati. Artinya, minum dalam jumlah sedang (atau tidak minum sama sekali) dapat membantu menjaga kesehatan hati Anda.
8. Minuman manis, seperti soda
Soda yang mengandung gula adalah penyebab utama kenaikan berat badan sehingga dikaitkan dengan kerusakan hati. Penelitian yang dipublikasikan di Pediatric Obesity pada 2013 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi dua minuman manis sehari selama enam bulan menunjukkan tanda-tanda penyakit hati berlemak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
Advertisement