Advertisement
Bunda, Perhatikan Tanda-tanda Sakit Liver pada Anak, Jangan Diabaikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penyakit hati berlemak atau liver, yang pernah dianggap sebagai masalah kesehatan orang dewasa. Pasalnya, penyakit liver ternyata kini juga banyak dialami anak-anak.
Kondisi ini, juga dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol pediatrik (NAFLD), terjadi ketika kelebihan lemak menumpuk di sel hati anak-anak yang mengonsumsi makanan olahan tinggi, gula tambahan, dan lemak tidak sehat, dikombinasikan dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Advertisement
BACA JUGA: Waspada! Sakit di 3 Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Penyakit Liver
Mengidentifikasi tanda-tanda perlemakan hati pada anak-anak dan mencari pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mencegah perkembangannya dan potensi konsekuensi jangka panjang.
Dr. Rahul Dubbaka, Konsultan Ahli Gastroenterologi, di India dilansir dari Times of India memaparkan sejumlah gejala sakit liver pada anak.
1. Kelelahan dan Kelemahan
Anak-anak dengan perlemakan hati mungkin menunjukkan kelelahan dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan, yang dapat memengaruhi kinerja sekolah dan aktivitas sehari-hari mereka”.
2. Obesitas atau Kegemukan
Meskipun tidak semua anak dengan perlemakan hati kelebihan berat badan, mayoritas cenderung mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan, terutama di sekitar daerah perut, merupakan faktor risiko umum NAFLD.
3. Nyeri Perut
Beberapa anak dengan perlemakan hati mungkin mengalami ketidaknyamanan atau nyeri ringan di sisi kanan atas perut.
4. Nafsu Makan Buruk atau Penurunan Berat Badan
Dalam beberapa kasus, anak-anak dengan penyakit hati berlemak lanjut mungkin mengalami kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
5. Peningkatan Enzim Hati
Tes darah rutin dapat mengungkapkan peningkatan kadar enzim hati, menunjukkan peradangan hati dan potensi penyakit hati berlemak".
6. Resistensi Insulin dan Diabetes Tipe 2
Penyakit hati berlemak terkait erat dengan resistensi insulin, dan beberapa anak dengan NAFLD dapat mengembangkan diabetes tipe 2 dari waktu ke waktu.
7. Kolesterol dan Trigliserida Tinggi
Tes darah juga dapat menunjukkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal, yang terkait dengan penyakit hati berlemak
Tips mencegah dan mengobati
1. Mengubah gaya hidup
Fokus utama pengobatan NAFLD pediatrik adalah perubahan gaya hidup. Mendorong diet seimbang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak sangat penting. Mengurangi asupan minuman manis, makanan olahan, dan lemak jenuh sangat penting.
Aktivitas fisik secara teratur juga penting dalam mengelola penyakit hati berlemak. Orang tua harus membatasi waktu layar dan mendorong anak-anak mereka untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usia”.
2. Manajemen Berat badan
Jika anak kelebihan berat badan atau obesitas, disarankan untuk menurunkan berat badan secara bertahap di bawah pengawasan medis. Diet ketat atau tindakan penurunan berat badan yang ekstrem harus dihindari, karena dapat memperburuk kesehatan hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.
3. Pengawasan Medis
Jika seorang anak didiagnosis menderita penyakit hati berlemak, diperlukan pengawasan medis yang ketat. Penyedia layanan kesehatan akan memantau fungsi hati anak dan parameter terkait lainnya secara teratur. Tim perawatan kesehatan akan bekerja dengan anak dan keluarganya untuk mengembangkan rencana perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan khusus anak.
06/8Pengelolaan Kondisi Terkait
Jika anak memiliki resistensi insulin, diabetes tipe 2, atau kadar kolesterol tinggi, penatalaksanaan yang tepat dari kondisi ini sangat penting untuk memperbaiki hasil penyakit perlemakan hati.
07/8Menghindari Obat dan Suplemen
Sangat penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memberi anak mereka obat atau suplemen yang dijual bebas, karena beberapa di antaranya dapat membahayakan hati.
08/8Penyaringan Anggota Keluarga
“Karena penyakit perlemakan hati dapat memiliki komponen genetik, disarankan bagi anggota keluarga, terutama orang tua, untuk menjalani skrining jika seorang anak didiagnosis NAFLD,” saran Dr. Dubbaka.
Baca Juga: Kanker payudara metastatik: Tanda peringatan yang tidak boleh Anda abaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satgas Damai Cartenz Tangkap 2 Anggota KKB yang Tembak Warga Sipil dan TNI
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Program Kementerian Keuangan Mengajar 2024 Sasar 9 Sekolah di DIY
- Buruh di Jogja Mendesak Besaran UMP DIY pada 2025 Naik Minimal 50 Persen
- Tahun Ini, Pemkab Sleman Perbaiki 7 Jembatan yang Rusak
- Habiskan Anggaran Rp66 Miliar, MPP Sleman Siap Dioperasikan di Akhir Tahun Ini
- Aksi Mogok, Demi Solidaritas Hakim di PN Jogja Kenakan Pita Putih
Advertisement
Advertisement