Advertisement
Jumlah Kasus Pneumonia Naik, Vaksin Diperlukan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kualitas udara di beberapa kota tengah menjadi sorotan. Kondisi tersebut memicu meluasnya sebaran PM 2.5, yakni partikel polutan yang berisiko terhirup dan mengendap di organ pernapasan dalam jangka waktu lama. Hal ini dapat memicu sejumlah penyakit respirasi dengan angka mortalitas tertinggi, termasuk pneumonia.
Khusus terkait pneumonia, data global menunjukkan infeksi saluran pernapasan sekunder ini mengakibatkan 2,5 juta kasus kematian di berbagai negara pada 2019. Bahkan, bagi populasi yang pernah terinfeksi COVID-19, penyakit tersebut semakin rentan menyerang dan memicu gangguan pernapasan akut yang lebih mematikan.
Advertisement
Fakta tersebut berlaku untuk semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki penyakit komorbid seperti penyakit paru dan jantung kronis, diabetes, asma, koinfeksi dengan Covid-19, para alkoholik dan perokok aktif, dan para pekerja di perkotaan dan lingkungan industri yang harus berkutat dengan polusi saat beraktivitas sehari-hari. Apalagi dengan kondisi udara yang kian memburuk di banyak lokasi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, risiko pneumonia bisa meningkat berkali-kali lipat. Akibatnya, produktivitas kerja pun terancam karena menurunnya kualitas kesehatan karyawan di tempat kerja.
Data MercerMarshBenefit menyatakan perbandingan semester I 2023 dan Semester I 2022, menunjukan kasus pneumonia yang meningkat sebesar 56,9% (Dewasa) dan 88,1% (Anak-anak).
“ Polusi udara membuat semua orang yang menghirupnya berisiko terkena pneumonia yang meningkat dua kali lipat, aparatus mukosiliar dan pertahanan kekebalan seluler juga telah terbukti berkurang secara signifikan oleh nitrogen dioksida yang merupakan komponen utama pada udara yang tercemar,” jelas Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru-Paru), Rumah Sakit Siloam Allen Widysanto dalam kegiatan C-Suite Breakfast Dialogue Executive Dialogue Pfizer tentang manfaat vaksinasi pneumonia bagi karyawan perusahaan dan fasilitas kesehatan seperti tertulis dalam rilis, Rabu (20/9/2023).
Baca Juga: Waspada! Pneumonia Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Menghindarinya
Karena itu, tambah Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Sukamto Koesnoe, perlu adanya kebijakan vaksinasi perusahaan, khususnya terkait pneumonia, demi menjaga performa karyawan sekaligus mendorong peningkatan target kesehatan Indonesia yang lebih baik. “Terutama bagi perusahaan yang berkecimpung di lingkungan kerja area industri atau jenis-jenis pekerjaan lainnya yang berisiko memicu penyakit gangguan pernapasan,” ujar dia.
Richard Santoso, Medical Director Pfizer Indonesia, menyebut vaksinasi adalah cara yang disarankan untuk melindungi diri dari penyakit pneumonia, yakni lebih tepatnya mencegah infeksi dari bakteri pneumokokus pada manusia. Ia mengatakan pada tingkat akut, pneumonia dapat mengakibatkan alveoli (kantung udara) di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah yang menghambat kelancaran bernapas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Luhut Khawatir Kecerdasan Buatan Menggantikan Peran Manusia
Advertisement
Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Kirab Budaya HUT Kalurahan Trirenggo ke-78 Kampanyekan Anti Narkoba dan Miras
- Tidak Ada Indikasi Pemungutan Suara Ulang di Kulonprogo, KPU Gelar Pleno Besok
- KPU Kota Jogja Targetkan Rekapitulasi di Tingkat Kota Selesai Hari Ini
- 2025, Endah Subekti Kuntariningsih Masih Lanjutkan Program Sunaryanta-Heri Susanto
- Program 100 Hari, Abdul Halim Muslih Janji Pastikan ITF Bawuran Akan Rampung Tahun Depan
Advertisement
Advertisement