Advertisement

Kenali Bahaya Sering Terima Telepon Sambil Berjalan

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 16:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kenali Bahaya Sering Terima Telepon Sambil Berjalan Ilustrasi - Telegraph.co.uk

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Telepon sambil berjalan bisa dilakukan siapa saja, terlebih saat kesibukan melanda. Namun jika terus dibiasakan, kondisi ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker.

Alasannya, dikutip dari Times of India, karena saat kita bergerak, ponsel kita terus mencari dan terhubung ke sinyal, menghasilkan emisi radiasi dengan tingkat yang lebih tinggi.

Advertisement

Paparan radiasi yang berkepanjangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi implikasi kesehatan.

Dr. Mandeep Singh Malhotra, Onkologi, CK Birla Hospital (R), Delhi mengatakan, ponsel memancarkan radiasi elektromagnetik dalam bentuk gelombang frekuensi radio, dan paparan gelombang ini dalam waktu lama, terutama saat didekatkan ke tubuh, telah dikaitkan dengan potensi risiko kesehatan, termasuk kanker.

Penelitian yang sedang berlangsung menggali korelasi antara penggunaan ponsel dan perkembangan tumor otak, khususnya glioma dan neuroma akustik. Meskipun bukti tetap tidak meyakinkan, beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan hubungan, terutama dengan penggunaan jangka panjang dan berat.”

Baca juga: Puluhan Maba UPN Jogja Keracunan Massal, Ini Tanggapan Pihak Rektorat

Namun, bukan hanya kanker saja yang harus kita waspadai. Terlibat dalam percakapan telepon atau SMS sambil berjalan mengalihkan perhatian dari sekitar kita, meningkatkan risiko kecelakaan, jatuh, dan tabrakan.

Selain itu, menatap layar ponsel dalam waktu lama berkontribusi pada ketegangan mata digital, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit kepala.

Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel mengganggu produksi melatonin, hormon penting untuk tidur yang sehat. Akibatnya, menggunakan ponsel sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur dan insomnia.

Implikasinya melampaui individu untuk generasi muda kita. Anak-anak dan remaja, dengan otak dan tubuh mereka yang sedang berkembang, lebih rentan terhadap potensi efek radiasi.

Dampak jangka panjang dari penggunaan ponsel secara ekstensif pada demografis ini masih dipelajari.

Sementara konsensus ilmiah belum secara definitif menetapkan hubungan antara radiasi ponsel dan efek kesehatan yang merugikan, sebaiknya berhati-hati.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan medan elektromagnetik frekuensi radio sebagai "kemungkinan karsinogenik bagi manusia," berdasarkan bukti terbatas dari hubungan potensial dengan tumor otak.

Kebiasaan penggunaan telepon, pakai hands free dan menjaga  jarak dengan ponsel dapat membantu mengurangi risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol

News
| Jum'at, 25 April 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement